NABIRE, SUARAPAPUA.com — Tinggal beberapa hari lagi rakyat kabupaten Nabire akan menentukan pemimpin daerah pada ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020. Dari tiga calon yang sedang bertarung, tentu hanya satu diantaranya yang akan terpilih sesuai perolehan suara rakyat.
Martinus Adii, tokoh pemuda yang juga mantan Anggota DPRP, menyatakan, rakyat sudah cerdas dalam memilih kepala daerah, sehingga tak bisa lagi ditipu dengan berbagai strategi kotor dalam pesta demokrasi pada 9 Desember 2020.
“Selama dua periode sudah hancur sekali, ada kerinduan besar. Kerinduan bersama rakyat di Nabire adalah perubahan di semua aspek. Semua sudah rasakan selama sepuluh tahun, dan itu tidak boleh berlanjut. Sudah cukup sampai di sini, sekarang saatnya memilih pemimpin cerdas yang bisa membawa perubahan. Seluruh rakyat tahu siapa yang terbaik dan layak memimpin kabupaten ini,” tuturnya, Sabtu (5/12/2020) kemarin.
Ia mengajak seluruh warga pemilih di kabupaten Nabire tidak salah memilih figur pemimpin dari tiga pasangan calon (paslon) yang juga putra-putri terbaik.
“Kalau saya, dari awal sudah nyatakan sikap mendukung penuh nomor urut 3, Fransiscus Xaverius Mote dan Tabroni Bin M. Cahya. Mereka dua sangat layak memimpin kabupaten Nabire,” ujarnya.
Tinus membeberkan alasannya, Frans dan Tabroni memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni.
“Semua tahu pak FX Mote paham bidang pemerintahan, dan berpengalaman selama ditugaskan sebagai penjabat bupati di tiga kabupaten. Beliau juga punya relasi bagus dengan pemerintah pusat, sejumlah kementerian. Sedangkan pak Tabroni memang ahli di bidang ekonomi, sangat sarat dengan sektor swasta.”
Dengan melihat rekam jejak ini, ia yakin, pemilih tidak salah menentukan pilihannya. Sebab menurutnya, rakyat Nabire sudah tahu hasil dari dua Pilkada sebelumnya.
“Dalam perjalanan kepemimpinan selama sepuluh tahun ini semua tahu apa yang sudah dikerjakan. Tidak ada pembangunan, rakyat menderita, pemerintahan dinasti, nepotisme tumbuh subur, dan banyak hal lainnya. Hari ini rakyat tidak bisa dibohongi, suara mereka tidak bisa dibayar dengan uang. Sangat tidak mungkin,” ujar Tinus.
Agar pemerintahan bersih dan dijalankan dengan aturan yang benar, tidak ada tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta mengembalikan citra daerah, rakyat diharapkan tidak salah pilih pemimpin terbaik.
“Di setiap TPS rakyat siap coblos nomor urut 3. Kita pastikan, Frans-Bro terpilih sudah jelas Nabire bisa bangkit untuk berubah,” pungkasnya.
Senada, Aleks Pigai, koordinator umum relawan Frans-Bro, menegaskan, kabupaten Nabire butuh figur pemimpin yang siap mengubah keterpurukan selama ini.
“Kita semua sudah rasakan penderitaan selama sepuluh tahun. Melalui ajang Pilkada ini, kita tentukan pemimpin yang mampu melakukan perubahan total. Harapan kami, rakyat jangan salah pilih. Nabire ini dihuni semua suku bangsa dari Sabang sampai Merauke, kita harus pilih orang yang sangat tepat dan layak,” kata Pigai.
Memilih calon kepala daerah hasil permainan kotor salah satunya money politic, diharapkan sedapat mungkin dihindari. Sebab, ia menganggap penderitaan rakyat hari ini akibat dari itu.
“Jangan lagi masyarakat Nabire menderita akibat pemimpin hasil money politic. Warga pemilih harus memilih figur yang bersih dan paham aturan pemerintahan yang benar,” tegasnya.
Pewarta: Markus You