Pentabisan Gedung Gereja Elim Mubrani, Pdt. Kaigere: Harus Ada Buah yang Berbuah

0
1094
Pengguntingan pita pertanda peresmian gedung gereja baru GKI Elim Mubrani, Amberbaken, Tambrauw, Papua Barat, Minggu (13/12/2020) kemarin. (Elisa - SP)
adv
loading...

SORONG, SUARAPAPUA.com— Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan bersama Sekertaris Umum Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Daniel J. Kaigere mentabiskan dan meresmikan gedung gereja baru GKI Elim Mubrani, Klasis Amberbaken, Tambrauw, Minggu (13/12/2020).

Sekertaris Umum Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Daniel Kaigere menyampaikan agar warga jemaat Elim harus menyambut pembangunan gedung gereja baru dengan suka cita dan di dalamnya harus ada buah yang berbuah, sebagaimana perumpamaan Yesus di dalam injil Yohanes 15:1-8, tentang ‘Pokok Anggur yang Benar’.

“Peresmian gedung gereja ini bagian dari pertumbuhan iman. Artinya Yesus ada di dalam kita, tetapi kita harus buang semua dengki, kecongkakan dan egoisme serta  bersatu di dalam persaudaraan dan suka cita,” kata Pdt. Kaigere.

Selain itu Pdt. Kaigere menekankan kepada warga jemaat dan para pelayan di tingkat klasis serta jemaat agar mempertanggungjawabkan semua dukungan dana maupun barang yang diberikan pemerintah.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

“Tidak asal pakai saja. Seperti gubernur dan para bupati punya perhatian yang baik, maka harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

ads

Lebih lanjut ia menekankan soal situasi ekonomi, sosial, lingkungan hidup, budaya, politik dan soal perempuan yang ada di tanah Papua. Dimana soal UU Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang saat ini menjadi polemik, tetapi juga soal jual beli tanah yang merajalelah di tanah Papua.

Pendeta Daniel J. Kaigere saat menyampaikan firman Tuhan di gedung gereja baru Elim Mubrani Amberbaken. (Elisa – SP)

“Tanah ini Tuhan beri untuk kita, maka kita harus jaga. Tidak jual sembarangan, karena anak cucu kita memiliki bagian dari tanah itu. Kita cukup menggunakan bagian yang bisa dapat kita gunakan, selebihnya untuk anak cucu kita,” tukas Pdt. Kaigere.

GKI di Tanah Papua juga katanya sedang melakukan kampanye tentang perempuan, bukan hanya soal emansipasi, tetapi soal kekerasan yang dialami perempuan, dan bagaimana semua orang melindungi  perempuan.

Baca Juga:  C1 Pleno 121 TPS Kembali Dibuka Atas Rekomendasi Bawaslu PBD

“Karena ketika seorang perempuan mengandung, maka dalam kandungannya itu memberikan sebuah kehidupan, maka itu perempuan harus dilindungi. Karena kalau ada intimidasi dan kekerasan, maka anak yang dilahirkan juga masa depannya tidak baik. Maka saya berpesan agar perempuan dan kandungannya harus dilindungi dan dijaga,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Papua Barat Drs. Dominggu Mandacan dalam sambutannya mengapresiasi warga jemaat Elim Mubrani dengan iman yang kuat membangun gedung gereja baru ini.

“Jemaat ini punya iman yang luar biasa kuat, sehingga gedung gereja ini bisa dibangun dan dapat digunakan. Saya harap bukan hanya hari ini saja gedung gereja ini penuh dengan warga jemaat, tetapi dalam ibadah-ibadah unsur juga harus banyak,” kata Gubernur Mandacan.

Gubernur juga minta agar warga jemaat tidak lagi bermusahan satu sama lain dan hindari minuman keras, Narkoba serta menjaga diri baik dari HIV dan AIDS.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua
Pemasangan obor injil pada perayaan pekabaran injil di lembah Kebar yang ke 73 tahun (12 Desember 1947-12 Desember 2020). Elisa – SP)

“Dengan pembangunan gereja ini maka kita adalah satu dan bersatu, maka jangan lagi ada permusuhan dengan sesuatu yang tidak perlu. Kita adalah saudara. Bulan Desember ini adalah bulan natal maka kita harus jaga diri dan tidak terlibat dalam minuman keras serta Narkoba.”

Sebelumnya, pada 12 Desember 2020, Sekertaris Umum Sinode GKI di Tanah Papua menghadiri perayaan pekabaran injil di lembah Kebar, Klasis GKI Kebar, Tambrauw yang ke 73 tahun (12 Desember 1947 – 12 Desember 2020).

Acara tersebut dirayakan di Kebar yang dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Papua Barat, Kabupaten Tambrauw dan Sinode GKI di Tanah Papua.

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Artikel sebelumnyaPemkot Sorong Diminta Perhatikan Hak Hidup Penyandang Disabilitas
Artikel berikutnyaAkar Militerisme di Papua, Tapol: Negara Gagal Jalankan Reformasi Politik Sejati