KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kota Sorong diminta perhatikan hak dasar hidup kaum disabilitas.
La Badori (47), seorang bapak yang memiliki anak cacat sejak lahir, mengaku selama ini pemerintah daerah belum memberikan perhatikan khusus kepada penyandang disabilitas terkait hak dasar hidup seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Sama hal diungkapkan mama Ani Nauw. Anak perempuannya cacat dari lahir sampai dewasa selama hidup di kota Sorong belum pernah mendapat bantuan dari Dinas Sosial, komunitas maupun individu.
Selama ini mama Ani sendiri mengurus anaknya dari pendapatan jual di pasar dan pekerjaan suaminya.
“Kami minta pak Walikota bisa perhatikan hak dasar hidup anak-anak penyandang disabilitas. Selama ini pemerintah tidak perhatikan nasip kaum disabilitas. Mereka juga punya hak yang sama seperti anak-anak lain,” pinta mama Ani saat dijumpai suarapapua.com, Sabtu (12/12/2020) kemarin.
Sementara itu, Petronela Kambuaya, ketua DPRD kota Sorong, meminta kepada Dinas Sosial melakukan pendataan seluruh penyandang disabilitas di kota Sorong supaya ada perhatian dari pihak lain terutama pemerintah daerah.
“Kami hari ini membagi bingkisan kepada 31 orang disabilitas di beberapa titik di kota Sorong. Itu data sementara yang kami dapat. Baru langkah awal. Dinas Sosial harus membuat data base tentang kaum disabilitas. Datanya diberikan ke DPRD dan dinas-dinas lain supaya ada pegangan untuk bisa perhatikan para penyandang disabilitas di kota Sorong,” tutur Petronela.
Pembagian bingkisan dan santunan secara simbolis diberikan kepada para penyandang disabilitas di basis masyarakat suku Kokoda, Km 8 kota Sorong.
Bantuan dari tujuh anggota DPRD kota Sorong kepada kaum disabilitas itu dalam rangka hari HAM sedunia, hari anti kekerasan terhadap perempuan, serta hari ibu sedunia.
Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You