JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) kabupaten Dogiyai melaksanakan monitoring dan evaluasi (Monev) meja terhadap realisasi fisik dan anggaran (RFA) triwulan III dan IV APBD Dogiyai tahun 2020.
Yakobus Dogomo, pelaksana tugas kepala Bappeda Litbang kabupaten Dogiyai, mengatakan, kegiatan Monev meja merupakan tugas dan fungsi yang wajib dilaksanakan agar pembangunan bisa melangkah sesuai rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun anggaran 2020.
“Monev Meja dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun yakni semester pertama dan semester kedua. Ada dua bentuk Monev yakni monitoring meja dan monitoring lapangan,” jelasnya.
Dogomo menegaskan, Monev meja bukan ajang untuk memvonis, melainkan sebagai forum yang disiapkan pihaknya bersama OPD agar berdiskusi tentang progres dari kegiatan ataupun kendala-kendala yang dihadapi dalam kegiatan pembangunan.
“Ini forum resmi untuk kita bicarakan dan mencari solusi bersama demi suksesnya kegiatan yang tertuang di dalam DPA tahun anggara 2020.”
Untuk itu, para pimpinan OPD diminta melaporkan realisasi fisik dan anggaran triwulan III dan IV sesuai fakta serta diharapkan semua pihak dapat berpartisipasi serius.
“Sebab kegiatan ini memotivasi kita untuk tetap semangat dalam merealisasikan kegiatan tahun 2020 supaya kegiatan yang belum tuntas bisa dituntaskan,” kata Dogomo sembari menyatakan kesiapan pihaknya menjalin komunikasi dan berdiskusi mencari solusi bersama demi pembangunan kabupaten Dogiyai.
Untuk memastikan pelaksanaan RKPD tahun 2020, bupati Dogiyai, Yakobus Dumupa menyatakan sangat mendukung kegiatan Monev meja dan lapangan guna mendiskusikan kondisi riil pembangunan fisik di daerah.
Nason Pigai, asisten I Setda Dogiyai, membacakan sambutan bupati sekaligus membuka Monev meja, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memantau proses pembangunan selama setahun ini, apakah telah dilaksanakan sesuai rencana pembangunan atau dalam pelaksanaannya tidak sesuai harapan.
Hasil dari dokumen Monev Meja ini, kata bupati Dogiyai, selanjutnya akan dilaporkan ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Kegiatan ini memberi sinyal ke pemerintah pusat dalam mentransfer dana ke daerah. Transferan dana pusat, cepat dan tidak, tergantung dari laporan hasil kegiatan ini,” katanya.
Bupati minta seluruh pimpinan OPD wajib memberikan kendala apa yang dihadapi dalam realisasi fisik dan keuangan agar Bappeda mencari solusi dalam menyukseskan pelaksanaan kegiatan tahun ini.
“Dalam realisasinya jika ada kendala, segera berkoordinasi dengan kepala daerah, supaya tidak terjadi sisa lebih pembiayaan anggaran atau SILPA tanpa alasan yang jelas,” harapnya.
Pewarta: Yance Agapa
Editor: Markus You
