ADVERTORIALDi Dogiyai Satu Kampung Satu Rumah Adat

Di Dogiyai Satu Kampung Satu Rumah Adat

MOWANEMANI, SUARAPAPUA.com — Kebangkitan kebudayaan suku Mee di kabupaten Dogiyai digagas pemerintah daerah dengan program pembangunan rumah adat (Emaowaa) di setiap kampung.

Pencanangan satu rumah adat satu kampung itu akan direalisasikan tahun depan karena menurut Yakobus Dumupa, bupati kabupaten Dogiyai, diakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2021 yang telah diproses pemerintah daerah.

“Pemerintah kabupaten Dogiyai akan bangun rumah adat di setiap kampung, dan itu sudah diprogramkan dalam APBD tahun 2021,” kata Dumupa kepada suarapapua.com, Sabtu (19/12/2020).

Bupati Dogiyai menganggap kebijakan ini sangat penting sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah menghargai budaya masyarakat setempat.

“Satu kampung satu rumah adat itu kebijakan pemerintah daerah dalam rangka memproteksi budaya dan adat. Semua rumah adat akan dibangun serentak. Setelah selesai dibangun, kita akan resmikan serentak. Saat peresmian itu kita tetapkan sebagai hari rumah adat di kabupaten Dogiyai,” tuturnya.

Baca Juga:  Pemda Intan Jaya Umumkan Jadwal Pelaksanaan Tes CAT K2

Kebijakan Pemkab Dogiyai seturut dengan motto dari bupati termuda ini, yakni “Hidup dan berkarya untuk memuliakan Tuhan, menghormati sesama manusia, dan menghargai alam semesta”.

Khusus bidang keagamaan, satu program prioritas yang telah dijalankan sejak Yakobus Dumupa dan Oskar Makai memimpin kabupaten ini tetap dilanjutkan.

“Antara lain pemberian bantuan dana untuk pembangunan gedung gereja, pastori, pastoran, dan masjid yang ada di kabupaten Dogiyai,” jelas Dumupa.

Untuk bantuan pembangunan tempat-tempat ibadah, ia akui, selama tiga tahun belakangan Pemkab Dogiyai telah kucurkan dana lebih dari Rp40 Miliar.

Anggaran ini menurutnya tak termasuk kegiatan lain di bidang keagamaan, juga honor yang dialokasikan untuk para hamba Tuhan di seluruh wilayah kabupaten Dogiyai.

“Pemerintah kabupaten Dogiyai rutin memberikan insentif kepada ratusan hamba Tuhan yang selama ini bertugas di 79 kampung baik di wilayah Lembah Kamuu maupun wilayah Mapiha.”

Baca Juga:  Pemda Intan Jaya Umumkan Jadwal Pelaksanaan Tes CAT K2

Bupati menegaskan, perhatian bagi para hamba Tuhan tetap diprioritaskan pada tahun anggaran 2021. Kebijakan ini telah diberlakukan sejak tahun anggaran 2019 lalu.

“Kebijakan ini bagian dari apresiasi pemerintah daerah kepada orang-orang hebat yang sering dilupakan jasa besarnya di tengah masyarakat. Para pastor, katekis, pendeta, gembala, uztad dan imam masjid, selalu melayani Tuhan dan umat manusia selama puluhan tahun. Selama masa kepemimpinan kami, jasa mereka dihargai. Karya dan pelayanan mereka sungguh luar biasa, dan itu patut dihargai dan dihormati,” bebernya.

Kendati nominalnya kecil, ini cara terbaik pemerintah daerah menghargai dan menghormati pelayanan para hamba Tuhan yang telah bertahun-tahun bekerja tanpa diberikan penghargaan apapun oleh siapapun. Karena itu, sejak tahun 2019, Bupati Dogiyai mengambil kebijakan untuk memberikan honor.

Baca Juga:  Pemda Intan Jaya Umumkan Jadwal Pelaksanaan Tes CAT K2

“Sebagai wujud penghargaan itu, Pemkab Dogiyai memberikan insentif kepada mereka. Dan, dana tersebut rutin dicairkan setiap tiga bulan oleh Dinas Sosial Kabupaten Dogiyai. Saya sudah tetapkan nama-nama penerima bantuan ini melalui SK Bupati,” kata Dumupa.

Data dari Dinas Sosial kabupaten Dogiyai, jumlah penerimanya mencapai 500 orang, terdiri dari para pendeta, klasis, pastor, katekis, uztad, dan imam masjid.

“Pemberian insentif ini merupakan kebijakan Bupati Dogiyai demi menghargai tugas pelayanan mereka di tengah umat beriman. Biasanya kami yang layani penyalurannya setiap tiga bulan,” kata Herman K. Patandianan, sekretaris Dinas Sosial kabupaten Dogiyai.

Herman yang lahir dan besar di kampung Dogimani ini menambahkan, honor tersebut dianggarkan setiap tahun dan sumber dananya berasal dari dana Otsus Papua. (Adv)

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

0
“Saya sangat menyadari tantangan yang ada dan saya tahu bahwa terkadang hal ini dapat menjadi beban dan kesepian; namun saya yakin bahwa saya terhibur dengan kebijakan yang baik yang kami miliki dan solidaritas dalam koalisi kami.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.