WAMENA, SUARAPAPUA.com — Kegiatan ret-ret pemuda Gereja Kemah Injil Kingmi di Tanah Papua diadakan selama empat hari di Klasis Munak Bolakme, kabupaten Jayawijaya. Kegiatan dihadiri 500 orang.
Orius Wenda, ketua panitia ret-ret pemuda Gereja Kingmi di Tanah Papua, mengatakan, kegiatan ini bertujuan membentuk karakter pemuda-pemudi agar lebih disiplin untuk menata diri demi berperan sebagai garda terdepan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas baik iman maupun ilmu pengetahuan.
“Kami bersyukur karena peserta yang datang untuk mengikuti kegiatan ini sebanyak 500 orang. Sebenarnya kita targetkan 1000 orang, tetapi yang lain tidak sempat ikut karena memang di bulan ini banyak pemuda yang pergi ke kampung,” jelasnya kepada suarapapua.com, Senin (28/12/2020), usai pembukaan di halaman Klasis Munak.
Wenda juga mengaku bersyukur karena selain kesiapan para peserta, semua narasumber atau pemateri yang telah hubungi sebelumnya pun sudah siap untuk memberikan materi dalam rangkaian kegiatan ret-ret.
“Puji Tuhan, narasumber juga semua siap, salah satunya dari Sinode, ketua pemuda sekaligus Gembala Papua sudah hadir di sini.”
Untuk itu, pihaknya terus kawal generasi muda agar selamat dari ancaman dunia hingga selamat di akhirat.
“Karena kita tahu, tantangan sekarang semakin banyak dan berat, sehingga kita berharap generasi ini terbentuk melalui ret-ret ini untuk selamat karena masa depan mereka masih panjang,” kata Wenda.
Kegiatan yang dibuka resmi kepala distrik Bolakme atas nama Pemkab Jayawijaya itu berlangsung selama empat hari (28-31/12/2020).
“Selama empat hari ini, salah satu materinya adalah revolusi mental. Revolusi mental soal bagaimana generasi ini memiliki mental kepribadian seperti Yesus. Juga ada materi lain seperti yang berjudul sukses di dunia dan sukses di sorga, pendidkan tentang keluarga dan lain-lain,” jelas Wenda.
Menurutnya, soal keamanan selama kegiatan berlangsung, panitia diback-up langsung pihak Polsek Bolakme dan pos TNI. Disepakati pula bersama-sama menjaga keamanan selama ret-ret berlangsung.
Sementara itu, Sendy Tabuni, ketua Departemen Pemuda Kingmi di Tanah Papua, mengapresiasi terselenggaranya ret-ret ini.
“Saya salut dengan kegiatan ret-ret pemuda ini, karena ini ajang yang sangat penting untuk merangkul generasi muda Papua khususnya pemuda Kingmi di Tanah Papua.”
Tabuni menjelaskan, di Tanah Papua terdapat 13 koordinator dan 91 klasis.
Menurutnya, kondisi pemuda hari ini ada beberapa kelompok yaitu ada di dalam gereja, tetapi karakternya belum terbentuk. Ada juga yang di luar dari gereja, yaitu mereka yang sering melakukan seks bebas, isap rokok, minum mabuk dan lain-lain.
“Nah, ini gereja kita adalah gereja aliran Injili. Sementara lebih banyak pemuda-pemudi yang di luar dari harapan gereja, oleh karenanya Departemen Pemuda Sinode Papua menyusun salah satu tema yaitu pemuda Kingmi bangkit dan berubah untuk menjadi penentu di masa depan,” jelasnya.
Dengan ret-ret maupun kegiatan kerohanian lainnya diharapkan kaum muda membenahi dan menata diri demi masa depan keluarga, gereja, pemerintah dan teristimewa harapan generasi muda di Tanah Papua bisa mendapat tempat yang layak di akhirat.
“Untuk menjawab tujuan ini, kami sudah lakukan koordinator seperti di Paniai, Dogiyai, Degiyai dan Timika. Jadi untuk wilayah Lapago, ini baru pertama kali dan belum dilakukan di masa kepemimpinan kami,” kata Tabuni.
Hadir dalam ret-ret ini, kata Tabuni, dua koordinator dan 15 klasis yaitu kabupaten Nduga ada 13 klasis, kabupaten Intan Jaya 3 tiga klasis.
“Saudara-saudari kita sedang dalam suasana yang tidak aman dan menyebar kemana-mana, ada yang ke Timika dan Jayawijaya. Ini menjadi beban doa kami agar situasi secepatnya bisa pulih karena kedepan kami ada kegiatan lagi di dua daerah itu,” imbuh Tabuni.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You
