BeritaFIM-WP Desak Negara Segera Hentikan Invasi Militer ke Tanah Papua

FIM-WP Desak Negara Segera Hentikan Invasi Militer ke Tanah Papua

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Forum Independen Mahasiswa West Papua (FIM-WP) Nabire mendesak negara Indonesia segera menghentikan invansi militer secara besar-besaran ke seluruh wilayah Papua.

Melkias Kogoya, ketua FIM-WP Nabire, menyatakan, kehadiran militer Indonesia cenderung melalaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pelindung dan pengaman negara ini. Sebab, kata dia, dalam kehidupan bermasyarakat di Papua, kehadiran militer sangat menekan rakyat Papua.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

“Pasukan militer Indonesia di Papua sudah korbankan banyak nyawa rakyat tidak berdosa. Rakyat Papua mau lakukan demonstrasi saja selalu halangi,” ujarnya saat jumpa pers di asrama mahasiswa Intan Jaya, Kalibobo, Nabire, akhir pekan lalu.

Kogoya mengungkapkan fakta miris selama ini tak sedikit bentuk kejahatan militer terjadi di Tanah Papua. Baik perampasan tanah milik masyarakat adat, penambangan ilegal, pelanggaran HAM hingga pengeksploitasian sumber daya alam di hampir seluruh Papua.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

“Ketidakadilan dan penjajahan terhadap rakyat Papua terus menerus dilakukan oleh militer. Rakyat Papua tidak berdaya di atas negerinya sendiri,” tandasnya.

Sementara itu, Vian Bagubau, anggota FIM-WP, menyebut aparat keamanan aktor pemusnah bangsa Papua di negeri kaya raya ini.

“Perlakuan negara bersama pasukan bersenjata masih terus dilakukan sampai hari ini di Papua. Kami sangat tidak setuju tindakan itu dilanjutkan. Kami menolak pendropan militer,” ujar Vian.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura

Kehadiran pasukan militer di Tanah Papua pasca Trikora 1961 menurutnya awal pemusnahan terhadap etnis Melanesia.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.