Bupati Intan Jaya Klaim Tidak Ada Pengungsi di Sugapa

0
1784

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Intan Jaya, Natalis Tabuni menegaskan bahwa tidak ada pengungsi di Sugapa. Kata dia, yang ada adalah warga Bilogai dan Kumbalagupa yang berlindung ke pastoran dan susteran karena takut.

Demikian ditegaskan bupati Tabuni dari Sugapa ketika dihubungi suarapapua.com pada Jumat 12 Februari lalu.

Menurut pandangan bupati, ratusan warga yang sejak Senin berkumpul dan menginap di pastoran dan susteran tersebut bukan pengungsi. Melainkan mereka mengamankan diri karena takut dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dilakukan oleh aparat untuk mengejar pelaku yang menembak pedagang di Tigamajigi.

“Ini bukan pengungsi. Menurut pandangan bupati, ini bukan pengungsi. Tetapi karena kejadian hari Senin itu mereka takut dan kuatir jangan sampai aksi pembalasan dari aparat dengan melakukan penyisiran dan operasi di rumah-rumah, sehingga karena takut dan panik, mereka kumpul di pastoran. Warga yang ada di sini kurang lebih dua desa, bilogai dan kumbalagupa,” tegas Tabuni.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Tabuni juga menjelaskan, dirinya baru tiba di Bilogai dua hari setelah kejadian. Setelah tiba, kata dia, dirinya bertemu dengan masyarakat di halaman gereja.

ads

“Pertama tanggal 9 kami ketemu dengan masyarakat di halaman gereja. Memberikan penguatan dan arahan agar tetap bersabar. Kemarin tanggal 11 didrop ke Sugapa dengan menggunakan pesawat sebanyak tiga flight. Lalu kami berikan bantuan kepada masyarakat,” bebernya.

Pada hari Jumat, lanjut Tabuni, telah digelar sebuah pertemuan dengan menghadirkan Forkompimda, Polri, tokoh agama, pemuda, masyarakat dan perempuan di kantor bupati.

Dalam pertemuan tersebut membicarakan beberapa hal antara lain tentang upaya penanganan dengan membentuk tim dan mengupayakan ratusan warga yang sedang bertahan di pastoran dan susteran bilogai.

Baca Juga:  Usut Tuntas Oknum Aparat yang Diduga Aniaya Warga Sipil Papua

“Kami telah membicarakan itu dalam pertemuan. Masyarakat di Bilogai sudah boleh pulang ke rumah masing-masing sejak Jumat sore,” bebernya.

Sementara itu, Pastor Dekan Dekenat Moni Puncak Jaya, Pastor Yustinus Rahangiar kepada suarapapua.com membenarkan bahwa 600-an masyarakat dari kampung Bilogai, Kumbalagupa dan sebagian masyarakat dari kampung Puyagiya sedang berada di susteran dan pastoran Bilogai.

Pastor Yus mejelaskan, setelah TPNPB menembak seoarang pedagang di Tigamajigi, mereka bergerak ke arah kampung bilogai. Sepanjang jalan dan sekitar kampung mereka membunyikan tiang listrik dan lonceng dan bunyi-bunyian hingga sampai ke belakang asrama di dekat susteran.

Saat itu, situasi menjadi tegang dan masyarakat terlihat ketakutan. Karena ada kendaraan aparat juga lalu-lalang. Dengan melihat kondisi tersebut, pihaknya meminta masyarakat untuk berkumpul di sekitar gereja.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

“Karena situasi begitu tegang, kami melihat masyarakat ketakutan dan sudah mulai kocar-kacir. Sehingga kami bersama dewan minta masyarakat kumpul di sini. Sebab kami lihat aparat juga sudah kesana kemari dengan kendaraan,” jelas Pastor Yustinus.

Dia melanjutkan, inisiatif yang diambil Pastor bersama dewan paroki adalah semata-mata untuk menghindari hal tidak baik ketika aparat melakukan pembalasan atau melakukan penyisiran di kampung Bilogai dan Kumbalagupa.

“Akhirnya semua kumpul di sini. Mereka ini dari kampung Bilogai, Kumbalagupa dan Puyagiya sebagian. Jadi masyarakat yang terdata pada tanggal 9 adalah sebanyak 650-an orang,” ungkapnya saat itu kepada media ini.

Ratusan masyarakat tersebut kemudian meninggalkan pastoran dan susteran setelah ada pembicaraan antara pemerintah, aparat, tokoh perempuan, agama, dan pemuda di kantor bupati pada hari Jumat kemarin.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaVIDEO: Baku Tembak dengan TPNPB di Ilaga, Satu Anggota TNI Tertembak
Artikel berikutnyaBantah Pernyataan Bupati, Intelektual Intan Jaya: Masyarakat Mengungsi Sejak Desember 2019