BeritaKesehatanTekan Kematian Pasien Covid-19, Dinkes Papua Hadirkan Alkes Seharga Rp6 Miliar

Tekan Kematian Pasien Covid-19, Dinkes Papua Hadirkan Alkes Seharga Rp6 Miliar

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Untuk menekan angka kematian pasien Covid-19 di provinsi Papua yang sejauh ini cukup tinggi, delapan rumah sakit rujukan di Kota dan Kabupaten Jayapura mendapat penambahan alat kesehatan (alkes) berupa High Flow Nasal Cannula (HFNC) atau non-invasive with convective transport oxygen.

Delapan rumah sakit itu antara lain RSUD Dok II Jayapura, RSUD Abepura, RSU Yowari, RS Dian Harapan, RS Provita, RS Bhayangkara, RS Angkatan Laut Soedibjo Sardadi, dan RS Marthen Indey.

Dr. Robby Kayame, kepala Dinas Kesehatan provinsi Papua, mengatakan, alkes tersebut dibeli dengan biaya yang cukup mahal dalam rangka menekan angka kematian di delapan rumah sakit itu.

“Sampai hari ini tingkat kematian akibat Covid-19 di Jayapura ini cukup tinggi. Kita beli alat ini harganya memang mahal. Biar mahal juga kami berusaha karena ini sangat penting supaya kematian di rumah sakit bisa berkurang. Nyawa manusia lebih penting,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (24/2/2021).

Sedikitnya 37 orang dokter dan perawat dari delapan rumah sakit yang ada di ibu kota provinsi Papua mengikuti pelatihan penggunaan alkes tersebut dalam kegiatan penanganan Covid-19. Pelatihan diadakan selama dua hari (23-24/2/2021) di aula One Wakur Dinkes Papua, dengan menghadirkan dua narasumber, dr. Tjondro Indarto, dan dr. Victor P. Manuhutu.

Baca Juga:  Aksi ASN Pemprov Papua, Gobai: Penempatan Jabatan Perlu Perdasi

“Kita harapkan supaya dengan ini dapat mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19 di Papua,” kata Kayame.

Mantan kepala dinas Kesehatan kabupaten Paniai ini menyarankan materi yang dipelajari selama dua hari dapat dipraktikkan di masing-masing rumah sakit.

“Angka kematian akibat Covid-19 bertambah naik, sehingga saya harap dalam satu dua hari kedepan dengan penyerahan alkes kepada delapan rumah sakit ini dapat dimanfaatkan dengan baik,” ucapnya.

Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Covid-19 provinsi Papua mencatat data jumlah meninggal dunia akibat Covid-19 hingga tanggal 23 Februari 2021 sebanyak 344 orang.

Menurut Robby, karena masyarakat akan menilai pekerjaan petugas media, pelajaran yang diperoleh dapat diterapkan untuk buktikan kinerja.

“Ini berita baik buat Jayapura dan masyarakat Papua. Apa yang dipelajari dapat disampaikan kepada masing-masing direktur atau kepala ruangan untuk pergunakan alat ini,” katanya.

Baca Juga:  FI Gelar Layanan Kesehatan Mata Gratis untuk Masyarakat Sekitar Area Operasi PTFI

Ia juga mengingatkan, dalam penggunaan alat ini, setiap direktur dan kepala ruangan mesti beri kesempatan kepada yang telah dilatih untuk dipraktikkan dalam menekan angka kematian akibat Covid-19.

“Harus berikan kesempatan dalam mendemonstrasikan di ruang mereka dan bisa membawa nama baik rumah sakit kota dan kabupaten, juga provinsi. Jangan pelit ilmu, pengalaman ini harus dibagi ke tempat kerja. Jika saat kita libur, orang lain juga bisa praktikkan, juga dapat menjadi guru bagi teman-teman lain,” kata Kayame.

Di kesempatan sama ia sampaikan terima kasih kepada direktur dan kepala ruangan yang sudah mengirim wakilnya mengikuti pelatihan selama dua hari.

“Apa yang menjadi kekurangan, dalam peningkatan sumberdaya manusia, kita bisa saling bangun komunikasi terkait persoalan kepada semua rumah sakit,” pintanya seraya menambahkan, pelatihan serupa untuk tahap kedua dan ketiga akan dikhususkan bagi rumah sakit regional.

dr. Yoklin Suebu, kepala bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan provinsi Papua, menjelaskan, alat ini didatangkan untuk dipakaikan sebelum pasien dipasangkan ventilator.

“Biasanya kondisi paru pasien yang terpapar sudah memburuk. Permukaan jaringan paruh kadang sudah tertutup lendir. Nah, ketika kita pasang ventilator ke paru tidak efektif dan membuat pasien meninggal. Untuk itu, masing-masing satu rumah sakit kita kasih satu buah alat untuk mencegah kondisi pasien Covid-19 tambah buruk,” beber dokter Yoklin.

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

Suebu menambahkan, alat ini didatangkan dengan dana APBD provinsi Papua senilai Rp6 Miliar.

Data dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Tempat (UPTD) Pemakaman Umum pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Jayapura, menyebutkan adanya peningkatan jumlah orang meninggal selama masa pandemi Covid-19.

Meski tak semua yang meninggal terkonfirmasi Covid-19, tingginya angka kematian di ibukota provinsi Papua ini sangat terasa, seperti yang terjadi TPU Kristen Abepura, distrik Abepura, dan TPU Muslim di Buper, Waena, distrik Heram.

“Selama pandemi Corona ini, dalam pemakaman satu hari kadang ada satu bahkan sampai tiga orang yang dikubur. Kalau sebelum pandemi, kadang dalam satu hari sama sekali tidak ada pemakaman,” kata Jan Pieter Awom, penanggung jawab TPU Kristen Abepura.

Pewarta: Agus Pabika
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

0
“Saya sangat menyadari tantangan yang ada dan saya tahu bahwa terkadang hal ini dapat menjadi beban dan kesepian; namun saya yakin bahwa saya terhibur dengan kebijakan yang baik yang kami miliki dan solidaritas dalam koalisi kami.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.