NABIRE, SUARAPAPUA.com — Setelah DPRP, MRP dan Polda Papua, aspirasi rakyat Dogiyai sebagaimana disuarakan dalam dua kali aksi damai di Mowanemani, kabupaten Dogiyai, akhirnya telah sampai di kantor Gubernur Papua, Selasa (30/3/2021).
Agustinus Tebai, sekretaris Pansus DPRD kabupaten Dogiyai, dari Jayapura mengabarkan, aspirasi rakyat ditujukan kepada Gubernur Lukas Enembe diterima kepala bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) provinsi Papua.
“Tadi kami sudah serahkan surat aspirasi rakyat Dogiyai bahkan Meepago itu kepada Gubernur Papua melalui perwakilan Kesbangpol Papua,” katanya kepada suarapapua.com.
Tebai menjelaskan, hal ini dilakukan sesuai arahan Sekda provinsi Papua, Dance Yulian Flassy.
“Bapak Sekda Papua pada saat kami ketemu hari Senin kemarin, kami disarankan untuk sampaikan surat aspirasi itu melalui Kesbangpol. Atas saran beliau, tadi kami sudah serahkan.”
Sebelumnya, Pansus DPRD kabupaten Dogiyai telah memasukan surat permohonan kesediaan waktu dari Gubernur Papua melalui bagian umum Setda Papua, Kamis (25/3/2021). Surat tersebut direspons Sekda Papua dengan menyarankan Pansus DPRD agar menyampaikan ke pemerintah provinsi melalui Kesbangpol Papua.
“Harapan kami, aspirasi rakyat ini dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak yang telah menerima surat pernyataan sikap. Baik DPRP, MRP, Kapolda Papua maupun Gubernur Papua, kami sebagai perwakilan rakyat minta agar tolong lanjutkan ke pemerintah pusat sesuai tuntutan rakyat yang termuat dalam surat aspirasi itu,” tuturnya.
Kepada segenap rakyat Meepago khususnya di kabupaten Dogiyai, ketua Komisi 1 DPRD Dogiyai ini minta mendukung perjuangan tersebut melalui doa.
“Kita semua memohon berkat Tuhan supaya jawaban terhadap aspirasi bisa memuaskan semua pihak. Tugas kami DPRD bersama perwakilan rakyat sudah perjuangkan sampai ke semua pihak terkait,” imbuhnya.
Orgenes Kotouki, ketua Pansus DPRD kabupaten Dogiyai, mengatakan, keinginan rakyat sudah diperjuangkan dan selanjutnya menunggu hasilnya.
“Kita tunggu bagaimana tindaklanjutnya, karena sesuai keinginan rakyat Dogiyai sudah kami laksanakan,” kata Kotouki.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, ribuan rakyat menyampaikan tiga aspirasi utama, yakni menolak pemekaran provinsi Papua Tengah, menolak pembentukan Polres Dogiyai, dan menolak Otsus di Tanah Papua.
Aspirasi itu dengan tegas dilontarkan saat aksi damai yang diwadahi Solidaritas Rakyat Papua (SRP) di Dogiyai, Senin (22/2/2021). Dalam aksi massa lanjutan sepekan kemudian, aspirasi secara tertulis diserahkan ke pemerintah daerah, baik Eksekutif maupun Legislatif, di lapangan sepak bola Theo Makai, Mowanemani, distrik Kamuu.
Pewarta: Markus You