NABIRE, SUARAPAPUA.com — Pembangunan gedung asrama permanen mahasiswa-mahasiswi Dogiyai di Jayapura yang diawali tahun 2012 silam hingga kini tak kunjung usai. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Dogiyai dinilai gagal total membangun sumber daya manusia (SDM).
Fransiskus Yobee, ketua Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Lembah Hijau Kamuu (FK-PMLHK) di Jayapura, menyatakan, Pemkab Dogiyai semestinya merasa malu dan menuntaskan asrama permanen di Jayapura, yang diketahui hingga saat ini belum beres sedikitpun.
“Asrama ini dibangun sejak tahun 2012 dan sekarang sudah 2021. Apabila Pemkab Dogiyai tidak membuka mata terhadap kami, maka kami akan hadir di Dogiyai dengan gaya dan tindakan kami,” tegasnya, Selasa (30/3/2021).
Ia akui realita yang sedang dihadapi mahasiswa-mahasiswi Dogiyai di Jayapura sangat buruk.
“Kami mahasiswa Dogiyai di Jayapura terlantar di mana-mana. Karena asrama yang sudah dibangun juga belum tuntas.”
Mahasiswa berharap Pemkab Dogiyai bisa menepati janji yang telah diucapkan kepada publik setahun lalu.
Terpisah, Yudas Tebai, kepala Dinas Pendidikan kabupaten Dogiyai, mengatakan, pihaknya tidak pernah menelantarkan mahasiswa-mahasiswa Dogiyai di Jayapura dan kota studi lainnya terkait pembangunan asrama permanen.
“Kami tidak pernah berpikir menelantarkan mahasiswa Dogiyai di Jayapura maupun kota studi lain,” kata Tebai.
Ia menjelaskan, ada masalah pembayaran lokasi jalan masuk asrama. Masalah tersebut sudah diselesaikan dengan pembayaran lokasi senilai 600 juta oleh pemimpin sebelumnya, tetapi pemilik lokasi minta tambah nilai uang yang sama.
“Kami belum bisa bayar, jadi kendala untuk menuntaskan asrama itu,” ujarnya.
Untuk pembangunan asrama permanen Dogiyai, imbuh Tebai, penyelesaian masalah sudah dilakukan tim dibawah komando bupati bersama bidang aset dan keuangan untuk mencari solusinya, tetapi belum juga ditemukan jalan keluarnya.
Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau