Miris! Asrama Ditelantarkan 9 Tahun, Mahasiswa: Kami akan Bertindak di Dogiyai

0
1614

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Pembangunan gedung asrama permanen mahasiswa-mahasiswi Dogiyai di Jayapura yang diawali tahun 2012 silam hingga kini tak kunjung usai. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Dogiyai dinilai gagal total membangun sumber daya manusia (SDM).

Fransiskus Yobee, ketua Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Lembah Hijau Kamuu (FK-PMLHK) di Jayapura, menyatakan, Pemkab Dogiyai semestinya merasa malu dan menuntaskan asrama permanen di Jayapura, yang diketahui hingga saat ini belum beres sedikitpun.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Bangun Jembatan Hubungkan Kampung Banti 2 dan Banti 1

“Asrama ini dibangun sejak tahun 2012 dan sekarang sudah 2021. Apabila Pemkab Dogiyai tidak membuka mata terhadap kami, maka kami akan hadir di Dogiyai dengan gaya dan tindakan kami,” tegasnya, Selasa (30/3/2021).

Ia akui realita yang sedang dihadapi mahasiswa-mahasiswi Dogiyai di Jayapura sangat buruk.

“Kami mahasiswa Dogiyai di Jayapura terlantar di mana-mana. Karena asrama yang sudah dibangun juga belum tuntas.”

ads

Mahasiswa berharap Pemkab Dogiyai bisa menepati janji yang telah diucapkan kepada publik setahun lalu.

Baca Juga:  Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

Terpisah, Yudas Tebai, kepala Dinas Pendidikan kabupaten Dogiyai, mengatakan, pihaknya tidak pernah menelantarkan mahasiswa-mahasiswa Dogiyai di Jayapura dan kota studi lainnya terkait pembangunan asrama permanen.

“Kami tidak pernah berpikir menelantarkan mahasiswa Dogiyai di Jayapura maupun kota studi lain,” kata Tebai.

Ia menjelaskan, ada masalah pembayaran lokasi jalan masuk asrama. Masalah tersebut sudah diselesaikan dengan pembayaran lokasi senilai 600 juta oleh pemimpin sebelumnya, tetapi pemilik lokasi minta tambah nilai uang yang sama.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

“Kami belum bisa bayar, jadi kendala untuk menuntaskan asrama itu,” ujarnya.

Untuk pembangunan asrama permanen Dogiyai, imbuh Tebai, penyelesaian masalah sudah dilakukan tim dibawah komando bupati bersama bidang aset dan keuangan untuk mencari solusinya, tetapi belum juga ditemukan jalan keluarnya.

Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaGubernur Papua Akui ke PNG Lewat Jalan Setapak
Artikel berikutnyaVIDEO: TPNPB Kodap III Ndugama Bantah Markasnya Dikuasai TNI-Polri