TPNPB Klaim Telah Tembak Mati 11 Anggota TNI

0
2277

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Egianus Kogeya, Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama mengklain, dia dan pasukannya telah menembak mati 11 orang anggota TNI. Penembakan terhadap 11 orang anggota TNI tersebut, kata Kogeya, terjadi saat perang antara kedua belah pihak yang terjadi pada 20 – 29 Maret 2021.

“Kami umumkan dari markas Kodap III Darakma Ndugama bahwa kami sudah tewaskan 11 anggota TNI di Kali Bomid antara 20 – 29 Maret 2021. Sebagian dari mereka jasadnya ditemuka membusuk,” klaim Egianus kepada suarapapua.com dari Ndugama.

Untuk menguatkan klaim mereka, Egianus lantas melampirkan beberapa foto anggota TNI dalam kondisi telah meninggal dunia. Meski demikian, foto korban yang diklaim TNI tersebut belum dipastikan bahwa korban yang ada di foto itu merupakan korban yang ditembak mati pada 20 – 29 Maret lalu dalam kontak tembak.

Baca Juga:  LBH Papua Soroti Penangkapan Pelajar dan Interogasi Guru Akibat Mencoret Pakaian Seragam Bermotif BK

Egianus bilang, dalam empat tahun terakhir, dia dan pasukannya di Kodap III Darakma Ndugama sudah menembak mati banyak anggota TNI-Polri tetapi tidak pernah diumumkan secara jujur kepada keluarga dan kepada publik.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dari 11 anggota TNI-Polri yang telah ditembak mati tersebut, 4 orang telah dievakuasi dengan menggunakan helikopter sambil melakukan serangan dari udara saat evakuasi korban. Sementara 7 korban belum dievakuasi.

ads

“Kalau 4 orang itu kami sudah lihat dan mereka sudah evakuasi dengan helikopter. Tetapi ada 7 jenazah yang sedang membusuk di bawah pohon. Silahkan ambil jenazah mereka di gunung Semal,” ungkap Egianus dalam laporan yang diterima media ini pada Sabtu (3/4/2021) malam.

Egianus berpendapat, pemerintah Indonesia melakukan operasi secara diam-diam di Ndugama dan melakukan penipuan di muka publik. Dia juga menegaskan kepada publik Indonesia dan Papua bahwa pemerintah Indonesia sedang melakukan pembohongan dengan menyembunyikan fakta yang terjadi.

Baca Juga:  MRP dan DPRP Fraksi Otsus se-Tanah Papua Minta Jokowi Terbitkan Perppu Hak Politik OAP

“Itu adalah bukti kekalahan pemerintah Indonesia lewat TNI-Polri berperang melawan TPNPB-OPM,” tegasnya.

Egianus juga menyatakan bahwa tidak ada markas TPNPB yang dikuasai dan dihancurkan. Tetapi, yang benar adalah TNI-Polri merusak kem darurat yang TPNPB buat di Moid.

“Mereka menghancurkan kem itu dengan hujan peluru dari udara tanggal 29 Maret lalu. Kalau markas kami, aman-aman saja,” katanya.

Untuk mengakhiri konflik ini, lanjut dia, TPNPB – OPM Kodap III Nduga meminta pemerintah Indonesia untuk segera membuka diri dan mengizinkan PBB ke Tanah Papua.

Dalam laporan Egianus yang diterima media, ditandatangani oleh Egianus Kogeya, Agin Unuwe dan Penme Kogeya.

Sementara itu, setelah kabar klaim Egianus sampai ke publikk, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono langsung bereaksi atas klaim itu. Dia memastikan kabar yang beredar di medsos menyebut prajurit TNI AD tewas dalam kontak tembak di Nduga tidak benar alias hoaks.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

“Tidak ada prajurit TNI termasuk dari Yonif 700/WYC yang terluka atau tewas di Nduga seperti beredar di media sosial. Itu hoaks,” tegas Mayjen Ignatius di Jayapura, Kamis (25/3/2021) lalu seperti dilansir jppn.com.

Menurut Ignatius, informasi itu sengaja dibuat untuk menyudutkan pemerintah dan aparat keamanan (TNI-Polri) dan sengaja memutarbalikkan fakta di lapangan dengan menyebar berita bohong.

Pewarta: Arnold Belau

Ralat: 

Foto sebelumnya yang kami terbitkan sebagai foto berita ini, merupakan foto yang tidak tepat. Foto tersebut bukan korban yang telah ditembak mati TPNPB di Ndugama. Sehingga Redaksi menggantikan foto berita tersebut. 

Redaksi memohon maaf atas kekeliruan ini. 

Artikel sebelumnyaMendagri Tito Tiba di Timika Langsung ke Tembagapura
Artikel berikutnyaPdt. Benny Giay Ajak Orang Papua Doakan Gubernur Papua