Hadiri HUT PI ke-67, Wakil Bupati Resmikan Gedung Gereja Oikumene di Minimo

0
840

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Wakil Bupati Kabupaten Jayawijaya, Marthin Yogobi telah meresmikan gedung gereja Oikumene di Kampung Maima, Kabupaten Jayawijaya saat menghadiri HUT PI ke-67 Injil masuk di Lembah Baliem, Wamena.

Yogobei mengatakan, Minimo adalah tempat dimana injil diterima pertama kali di Lembah Baliem. Sedangkan Hitigima adalah permata injil disebarkan.

“Jadi ini dua momen, dua kejadian dan dua pengertian yang berbeda. Karena Sesungguhnya harus dirayakan secara bersama oleh seluruh gereja di Jayawijaya,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.

Yogobi mengatakan, ada harapan untuk merayakan dua peristiwa tersebut secara bersamaan, namun belum terwujud karena perayaan yang sama juga dirayakan di beberapa tempat. Dia juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih untuk para hamba Tuhan yang secara rutin merayakan dua peristiwa tersebut.

Baca Juga:  PT IKS Diduga Mencaplok Ratusan Hektar Tanah Adat Milik Marga Sagaja

“Dengan melakukan peringatan setiap tahun pada 20 April ini, kita tidak lupa dan terus merawat momen bersejarah itu. Kegiatan ini harus terus dipertahankan,” harapnya.

Terkait dengan gedung gereja Oikumene yang baru diresmikan, Yogobi mengatakan tidak bisa diklaim oleh salah satu pihak sebagai miliknya. Sebab, gereja tersebut adalah gereja Oikumene.

ads

“Saya harap gedung gereja ini dirawat bersama. Kalau bisa jadwal ibadahnya diatur secara baik dengan melibatkan semua pihak. Supaya tidak ada masalah nantinya,” kata Yogobi.

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Sementara itu, Pdt. Matius Himan, S. Th, Koordinator para Hamba Tuhan di wilayah tersebut menjelaskan, 20 April 1954 adalah awal injil masuk. Hal itu ditandai dengan kedatangan Dr. Myron Bromley yang tiba di Minimo, tepatnya di muara kali “mini” dan dilanjutkan perjalanannya ke Hitigima, setelah beberapa waktu di Minimo.

“Jadi kami orang Minimo selalu pertahankan bahwa Dr. Myron Bromley datang ke Minimo, beliau sampaikan ” saya tidak bawa nama organisasi atau agama, entah itu Katolik, Kingmi dan agama – agama yang lain. Tapi saya bawa Injil Allah itu di Minimo,” ucapnya.

Dengan dasar tersebut, lanjut Pdt. Himan, pihaknya selalu merayakan hari Injil masuk di Minimo pada 20 April setiap tahunnya.

Baca Juga:  Puskesmas, Jembatan dan Kantor Lapter Distrik Talambo Rusak Dihantam Longsor

“Sudah 17 tahun kami melakukan ibadah di luar ruangan gereja. Tahun ini kami bisa ibadah di dalam gedung gereja. Gereja ini bukan milik salah satu organisasi, tetapi gereja ini adalah gereja Oikumene. Milik kita bersama,” katanya.

Dia berharap agar gedung gereja tersebut bisa digunakan oleh semua denominasi gereja untuk merayakan hari-hari besar keagamaan.

“Jadi siapapun anak Tuhan, dari manapun organisasi gereja, datang ke sini dan beribadah disini. Kami bukan pintu untuk semua. Sebab gedung ini dipake untuk kemuliaan Tuhan,” pungkasnya.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaFPKT Desak Bupati Keluarkan Rekomendasi untuk Casis Bintara Otsus
Artikel berikutnyaSiapa yang Sesungguhnya Berwatak Teroris, Rasis dan Fasis di Tanah Papua?