Mahasiswa Papua di Bali Diteror dengan Poster “AMP Teroris”

0
1801

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Upaya kriminalisasi dan label teroris terhadap aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) oleh orang tak dikenal (OTK) terjadi di Bali, Sabtu (1/5/2021). Mahasiswa Papua diteror dengan penempelan poster bertulis “Tumpas Teroris KKB Papua dan AMP”.

Joice Uropdana, anggota AMP Bali, kepada suarapapua.com, mengabarkan, logo AMP bertulis teroris dan sejumlah poster lain ditempel di sepuluh titik di kota Bali, Denpasar.

Menurut Joice, aksi teror di sepuluh titik dengan menempelkan poster-poter diskriminasi dan label teroris terhadap AMP itu bersamaan hari bersejarah 1 Mei dan pengumuman TPNPB-OPM sebagai organisasi teroris.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

“Dua poster di halte Bus. Depan kampus Sudirman dan kampus teknik Udayana, Jimbaran. Satu di depan kampus Stikom Bali, Universitas Warmadewa, satu di Universitas Warmadewa, satu lagi di Universitas Undiknas. Selanjutnya, tiga poster di asrama putra Papua, asrama Puncak, dan asrama Koteka. Terus di kampus STIKI, dan toilet umum, di lapangan Renon, tempat anak-anak Papua yang suka sepak bola bermain di sana,” jelas Joice.

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Muno Gobay, ketua AMP Bali, mengutuk tindakan oknum yang melakukan upaya kriminalisasi dan label terhadap aktivis AMP.

ads

Ia menduga tindakan OTK hanya bertujuan mengadudomba masyarakat Bali dengan mahasiswa Papua bersama aktivis AMP.

“Kami mengutuk keras orang-orang yang terus propaganda dengan memanfaatkan situasi di Papua, kemudian melakukan kriminalisasi dan label teroris terhadap aktivis AMP di Bali,” ujar Muno.

Baca Juga:  Parpol Harus Terbuka Tahapan Penjaringan Bakal Calon Bupati Tambrauw
Logo AMP bertuliskan kata Teroris, Sabtu (1/5/2021) lalu. (Dok. AMP Bali)

“Kami adalah organisasi mahasiswa yang hadir untuk menyuarakan aspirasi tentang berbagai ketidakadilan, kesengsaraan, penindasan, penjajahan, dan pembunuhan di Tanah Papua,” tegasnya.

Selain ini, ia mengaku beberapa bulan lalu juga dilakukan aksi penempelan poster bertuliskan “Otsus memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Papua”.

“Itu tindakan oknum pengacau. Yang jelas, mahasiswa Papua telah melakukan tanda tangan petisi penolakan perpanjangan Otsus di Papua.”

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaLabelkan TPNPB Teroris, Indonesia Gagal Selesaikan Masalah Papua
Artikel berikutnyaPeringati 58 Tahun Aneksasi Papua, Ini Tuntutan AMP dan FRI-WP