Mahasiswa Moi Soroti Tiadanya Perpustakaan dan Beasiswa

0
1137

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com — Mahasiswa Moi menyayangkan tiadanya perpustakaan daerah di kota Sorong, provinsi Papua. Pemerintah kota (Pemkot) Sorong diharapkan menyediakan perpustakaan daerah agar mendukung generasi penerus dalam proses pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Keluhan tersebut diungkapkan dalam pertemuan dengan DPRD provinsi Papua Barat saat memgaalakukan reses di kota Sorong belum lama ini.

Yoksan Mili, salah satu mahasiswa Moi meminta kepada DPRD Fraksi Otsus saat reses agar menyuarakan kepada Pemkot Sorong segera menyediakan perpustakaan daerah di kota Sorong.

Baca Juga:  12 Parpol Desak KPU PBD Tunda Hasil Pemilu Raja Ampat

“Perpustakaan sangat penting untuk mahasiswa dan masyarakat secara luas. Ketika ada perpustakaan, kami tidak kesulitan mencari buku. Baca buku gratis untuk menambah ilmu, ide, gagasan, pengetahuan. Kita bisa menciptakan sesuatu setelah membaca,” kata Yakson.

Perpustakaan daerah menurutnya memang perlu didirikan di tengah kota Sorong. Sebab banyak perguruan tinggi, tetapi hingga kini belum ada perpustakaan. Akibatnya, mahasiswa kesulitan mencari referensi untuk pengembangan karya ilmiah, skripsi ataupun kebutuhan ilmiah lainnya, termasuk pengembangan intelektual.

ads

Sementara itu, Mesak Malibela, koordinator Himpunan Mahasiswa Moi se-Indonesia wilayah Sorong berharap beasiswa yang telah menjadi program Walikota Sorong mulai tahun 2020-2021 untuk putra-putri asli Moi tetap diprioritaskan oleh setiap kepala daerah di wilayah pemerintahan kota Sorong.

Baca Juga:  12 Parpol Desak DKPP Periksa Komisioner KPU Raja Ampat

“Kalaupun ada pergantian Walikota Sorong pada tahun depan, beasiswa yang telah menjadi program kerja Walikota sekarang tetap harus diteruskan. Sebab beasiswa itu akan menunjang proses perkuliahan bagi mahasiswa Moi di kota Sorong maupun di luar Sorong demi meningkatkan SDM asli Sorong,” tuturnya kepada suarapapua.com, Selasa (4/5/2021).

Selain itu, ia juga meminta pemerintah kota dan kabupaten Sorong untuk membangun asrama khusus mahasiswa Moi.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Banyak mahasiswa Moi yang berasal dari kampung datang kuliah di kota Sorong selalu kesulitan mendapat tempat tinggal, akhirnya tinggal di kos atau menumpang di keluarga. Hal ini juga berdampak kurangnya persatuan antar mahasiswa Moi karena belum ada rumah sebagai tempat berkumpul dan belajar bersama,” tutur Malibela.

Pewarta: Maria Baru
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaPilkades Serentak di Dogiyai Siap Dilaksanakan
Artikel berikutnyaTPKPP dan IPMAP Jawa-Bali Minta Hentikan Operasi Militer di Puncak