BeritaDoa Pemulihan dan Perdamaian di Yahukimo Tak Libatkan Pemuda

Doa Pemulihan dan Perdamaian di Yahukimo Tak Libatkan Pemuda

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Doa pemulihan dan perdamaian pada acara syukuran bupati dan wakil bupati terpilih, Didimus Yahuli dan Esau Miram, Kamis (6/5/2021) di Dekai, kabupaten Yahukimo, dinilai tidak sah karena tidak melibatkan tokoh pemuda setempat.

“Perwakilan pemuda dari 12 suku di kabupaten Yahukimo ini tidak dilibatkan dalam doa perdamaian. Kami kecewa sekali. Jadi, kedepannya kalau ada masalah, jangan pernah salahkan pemuda,” ujar Otniel Sobolim, ketua Solidaritas Pemuda Peduli Yahukimo (SOPPY), Senin (10/5/2021) kemarin.

Fakta selama ini, kata Otniel, masalah yang biasa terjadi kebanyakan dilakukan oleh pemuda. Kepala suku turun selesaikan, bahkan perintahkan pemuda yang bertindak untuk mengatasinya.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

“Perang di Yahukimo yang terjadi itu dilakukan oleh pemuda. Seharusnya dalam perdamaian kemarin itu tokoh pemuda yang doakan, bersama kepala suku. Tetapi karena tidak didoakan, jadi kalau nantinya ada masalah, pemerintah jangan bilang melanggar aturan perdamaian. Sementara dalam perdamaian itu sendiri pemuda tidak dilibatkan,” tuturnya.

Hal lain yang disoroti ketua SOPPY, dalam acara perdamaian tidak boleh bakar panah. Karena menurutnya, panah adalah alat budaya orang Papua.

“Satu hal penting lagi yang saya mau bilang, bahwa acara perdamaian tidak boleh bakar panah. Orang Papua gunakan panah bukan hanya untuk perang, bunuh orang. Sebaiknya perdamaian itu harus doakan dengan potong wam,” kata Otniel.

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

Ia sarankan, anak panah, Koteka, Sally, noken dan alat tradisional orang Papua seharusnya dimuseumkan.

“Itu semua bukan dibakar, tetapi harus dimuseumkan. Terus, kami juga sarankan kepada bupati baru agar harus berdayakan anak-anak Yahukimo. Di sini ada putra daerah yang peduli budaya, ada seniman lokal, ada wartawan. Sayang sekali, dalam syukuran kemarin tidak libatkan. Itu salah besar.”

Otniel juga menilai pemerintah klaim mau bangun SDM yang bagus, tetapi seniman dan wartawan saja masih dibawa dari Jayapura. Padahal di Yahukimo ada wartawan dan seniman yang punya potensi bagus.

Baca Juga:  Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

Sebelumnya, Didimus Yahuli dalam acara doa pemulihan dan perdamaian turut membeberkan sejumlah program yang akan dikerjakan selama masa kepemimpinannya.

“Mulai dari rumah sakit, pendidikan, dan SKPD akan kami benahi. Seluruh rakyat Yahukimo kami minta dukungan,” pintanya.

Bidang kesehatan dan pendidikan di kabupaten Yahukimo, kata Didimus, tetap mendapat perhatian utama, selain aspek pembangunan lain yang melekat dengan kewenangan pemerintah.

“Kami akan kontrak guru untuk mengajar generasi Yahukimo, supaya SDM kita bagus di kemudian hari.”

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.