TIOM, SUARAPAPUA.com — Masyarakat distrik Tiom Ollo, kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, memadati halaman kantor bupati Lanny Jaya, meminta perhatian pemerintah segera menangani bencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kedatangan masyarakat distrik Tiom Ollo terdiri dari empat kampung di halaman kantor bupati Lanny Jaya, Senin (4/3/2024), turut membawa umbi-umbian, buah merah dan lainnya sejak jam 09.00 pagi sampai Pukul 14.00 WIT.
Menus Yigibalom, koordinator penanganan longsor, menjelaskan, bencana alam tersebut terjadi di distrik Tiom Ollo pada Sabtu (24/2/2024), menyebabkan sekitar 250 hektar terimbas terutama empat kampung yakni kampung Kumuluk, Wayuleme, Pindoak, dan Bogomanum.
Bahkan, kata Yigibalom, longsor telah menghancurkan sejumlah rumah, juga kebun dan ternak piaraan warga setempat.
“Ternak babi ada 24 ekor lapis dengan 8 kandang, terus 6 buah kolam ikan, 7 rumah sehat, 4 rumah honai, serta beberapa lahan proyek dan 1 gedung gereja Baptis,” jelasnya.
Longsor melanda empat kampung, kata Menus, sampai sekarang masih terjadi dan lokasi longsoran cukup curam.
“Makanya kami empat kampung datang minta bantuan kepada pemerintah daerah supaya biasa ada perhatian terhadap bencana longsor ini,” ucap Yigibalom.
Sementara itu, Petrus Wakerwa, pejabat bupati Lanny Jaya, mengatakan, bencana longsor yang terjadi di empat kampung itu telah diketahuinya dengan mendapat laporan secara tertulis.
“Kami terima laporan tertulis, sehingga Pemkab Lanny Jaya melalui Dinas Sosial, Kesehatan, Bencana Alam, dan Tanaman Pangan akan turun lapangan untuk mengambil data sekaligus melihat langsung kondisinya,” kata Petrus.
Dengan berdasarkan hasil pemantauan di lokasi bencana, pemerintah daerah menurutnya akan mengambil kebijakan darurat.
Distrik Tiom Ollo terdapat 10 kampung, antara lain Bogomanum, Bonanip, Giari, Kotorambur, Kukepake, Kumuluk, Wayuleme, Lambui, Pindoak, dan Numbo. []