Pemkab Yahukimo Diingatkan Tangani Bencana Longsor di Distrik Suntamon

0
1422

DEKAI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kabupaten Yahukimo diminta secepatnya perhatikan bencana banjir dan longsor yang melanda tiga kampung yang ada di distrik Suntamon perbatasan kabupaten Pegunungan Bintang pada tanggal 10 Mei 2021.

Hal ini disampaikan anggota DPRD kabupaten Yahukimo yang juga ketua fraksi PKP Andreas Alya, bersama Ruland Banal, anggota DPRD, serta Yudas Alimdam, kepala Puskesmas Suntamon, kepada wartawan di Dekai, Jumat (14/5/2021).

“Kami minta Pemkab Yahukimo jangan lambat menangani bencana ini, karena distrik Suntamon ada di perbatasan dengan kabupaten Pegunungan Bintang dan kabupaten Asmat. Sampai sekarang tetangga kami dari Pegunungan Bintang sudah ada di lokasi bencana longsor. Dan ini akan terkesan Pemkab Yahukimo tidak perhatikan. Karena itulah kami minta agar segera ambil tindakan terhadap bencana ini,” ujar Andreas.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Longsor sebagai musibah alam yang tak direncanakan manusia, sehingga ia berharap pemerintah daerah segera “turun” ke lokasi bencana.

“Kami DPRD utusan Una Ukam minta pemerintah daerah segera bantu kebutuhan warga Suntamon. Korban adalah rakyatnya Pemkab Yahukimo. Perlu diketahui bahwa Suntamon adalah daerah perebutan Pegunungan Bintang dan Asmat. Jadi, Pemkab Yahukimo harus cepat tangani,” katanya.

ads

Sementara itu, Ruland Banal, anggota DPRD Yahukimo asal Una Ukam, menegaskan, tak boleh ada alasan untuk menunda perhatian bagi korban bencana di Suntamon. Wakil rakyat mendesak pemerintah daerah segera dalam waktu dekat tangani bencana tersebut.

“Pemkab Yahukimo harus segera turun supaya warga yang terdampak bencana bisa tenang. Pemerintah juga harus rehab kembali lapangan terbang Suntamon,” kata Ruland.

Sejak terjadinya bencana tersebut, kata dia, telah beritahukan kepada Pemkab secara lisan dan tertulis. Karena itu perlu respons cepat.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Di tempat yang sama, Yudas Alimdam, kepala Puskesmas Sultamon, menjelaskan, bencana berawal pada tanggal 9 Mei lalu terjadi hujan sehari hingga mengakibatkan banjir keesokan harinya, 10 Mei 2021. Akibatnya, bagian tengah lapangan terbang yang panjangnya 500 meter hancur dihantam material longsoran.

Dampak lebih besar menurut Yudas dialami warga tiga kampung, yakni Tapasik, Yup, dan Suntamon, ibukota distrik. Tiga kampung ini terkena banjir.

“Kejadiannya hari Minggu, dan laporannya kami terima hari Senin tanggal 10, melalui Radio GJRP Frekuensi 51.30. Selain rumah dan kebun warga, ada kerusakan lapangan terbang. Pagi itu juga kami sudah sampaikan ke pemerintah daerah. Tetapi sampai sekarang belum ada tanggapan,” urainya.

Sesuai informasi, kata dia, Pemkab Pegunungan Bintang melalui Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama pemerintah distrik Alemsom telah mengutus tim ke distrik Suntamon yang sejatinya wilayah administrasi Pemkab Yahukimo.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Kami desak Pemkab Yahukimo cepat tangani bencana ini. Supaya tidak ada cerita dari tetangga kami (Pegunungan Bintang). Informasi terakhir yang kami terima, tim dari Pegunungan Bintang masih ada di Suntamon. Sekarang tim dan masyarakat sedang bersihkan lapangan terbang,” kata Yudas.

Yudas memprediksi, proses pemulihan akan memakan satu hingga dua bulan lamanya. Karena itu, kemungkinan besar masyarakat di distrik Suntamon akan mengalami kekurangan bahan makanan, apalagi kebun mereka diterjang banjir dan longsor.

“Situasinya seperti begitu, jadi pemerintah daerah harus turun lihat dan beri bantuan kepada warga korban bencana di Suntamon,” pintanya.

Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Markus You

Artikel sebelumnyaPermintaan Maaf dan Pencabutan Berita
Artikel berikutnyaKadin Pusat Harus Hargai SK Karateker Gubernur Papua, Ini Alasannya