Bupati Jhon Banua Dinilai Gagal Memimpin Jayawijaya

0
2077

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Jayawijaya, Jhon Banua dinilai gagal memimpin kabupaten tersebut. Pernyataan ini disampaikan Agustinus Sipe dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada bupati pada Senin (2/8/2021) kemarin.

Dalam surat tersebut Siep mengatakan, hingga masuk ke tahun ketiga, kabupaten Jayawijaya dibawah kepempimpinan bupati Banua tidak ada perubahan yang berarti bagi masyarakat di wilayah itu.

“Untuk itu menurut saya, bupati  perlu melakukan restorika birokrasi dan membangunan ekonomi kerakyatan yang baik di Lembah Baliem.”

“Saya minta DPRD Jayawijaya untuk segera memanggil dan mempertanyakan kinerja Bupati Jayawijaya Bapak Jhon R Banua selama tiga tahun ini,” tulisnya dalam surat itu. 

Baca Juga:  Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

Dia juga bilang, kalau DPRD Jayawijaya tidak melakukan apa-apa, maka pihaknya siapa datang untuk bersama rakyat untuk mempertanyakan kinerja bupati.  

Salah satu contoh yang ia utarakan dalam surat tersebut adalah perihal tidak adanya pejabat definitive di masing-masing dinas yang ada di lingkungan pemerintah kabupaten Jayawijaya. 

ads

“Sebagai anak Jayawijaya, dengan sedih dan kecewa saya harus katakana jujur bahwa bupati telah gaga melakukan perubahan yang signifikan, kesejahteraan masyarakat yang masih jauh dari harapan dan keamanan masyarakat dalam Kota Wamena yang tidak kondusif,” paparnya.
 
Dikatakan, hal-hal yang disampaikan lewat surat terbuka tersebut buka sebagai bentuk perlawanan. Tetapi memberikan masukan agar bupati segera melakukan perubahan untuk rakyat. 

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

Sebelumnya, melalui media ini, mahasiswa Jayawijaya kota studi Jayapura menilai bupati kabupaten Jayawijaya John R Banua otoriter dalam menjalankan roda pemerintahan di Wamena karena hingga memasuki tahun ketiga belum melantik para OPD sebagai kepala dinas definitif yang berdampak pada tidak ada pelayanan kepada masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Albert Kalolik ketua Himpinan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) kota studi Jayapura bersama perwakilan mahasiswa dari 40 distrik di kota Wamena. Kamis, (12/3/2021).

Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

Mahasiswa Jayawijaya mengatakan bupati Banua melakukan pembodohan terhadap orang asli Jayawijaya dengan tidak melantik para putra daerah menjadi pejabat definitif yang sudah terpilih.

“Kami kesal karenabupati abaikan SDM Jayawijaya, kami lihat banyak pembangunan selama 3 tahun semua gagal (tidak berjalan) dan belum ada pelantikan bagi OPD yang ada mereka semua menjabat Plt, sehingga berdampak ke banyak masyarakat,” kata Kalolik, dari asrama Nayak II, Tanah Hitam, Abepura.

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaSejumlah Atlet di Papua Belum Bisa Divaksin karena Penyakit Bawaan
Artikel berikutnyaDinkes Papua Beberkan Penyebab Kenaikan Angka Covid-19