JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XV Ngalum Kupel mengaku bertanggungjawab atas penembakan dan pembakaran sejumlah fasilitas pemerintah Indonesia di tanah Ngalum, Kiwirok, Pegunungan Bintang pada 13 September 2021.
“Kami meyerang Pos TNI di Distrik Kiwirok Kabupaten Pengunungan Bintang sesuai target Komando Nasional KOMNAS TPNPB-OPM se-tanah Papua Papua. Jadi kami pimpinan pasukan TPNPB-OPM Kodap XV Ngalum Kupel bertanggungjawab,” tukas Brigjen Lamek Taplo, Panglima Kodap XV, 14 September 2021.
Katanya, apa yang dilakukan pihaknya sebagai bentuk penolakan atas adanya fasilitas pemerintah Indonesia di tanah Papua.
“Tindakan ini kami murni dari TPNPB-OPM Kodap XV Ngalum Kupel, karena kami masih cari 2 orang pasukan kami dengan 5 pucuk senjata yang di tahan pasukan TNI-Polri. Kami akan bertindak terus jika belum di kembalikan.”
Diketahui pasukan TPNPB selain menyerang anggota TNI di Koramil Kiwirok dan Polsek, pihaknya juga membakar puskesmas, SD Inpres Kiwirok dan bank Papua di Distrik Kiwirok Papua, Senin 13 September 2021.
Katanya, pihaknya telah menyampaikan ke pemerintah Indonesia melalui pemerintah daerah kabupaten Pengunungan Bintang, namun tidak hiraukan maka solusi terakhir adalah melakukan penyerangan.
Sementara, Kepala Operasi Nemangkawi, Brigjen Ramdani Hidayat mengaku telah terjadi kontak tembak di Pegunungan Bintang.
“Informasinya seperti itu (ada kontak senjata). Anggota masih di lapangan semua,” kata Kepala Operasi Nemangkawi Brigjen Ramdani Hidayat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (13/9/2021).
Belum diketahui secara rinci mengenai kronologi ataupun pemicu kontak senjata di Pegunungan Bintang. Hanya saja, terdapat satu anggota TNI yang terluka saat kontak tembak terjadi.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan bahwa anggota itu mengalami luka ringan karena terserempet peluru selama kontak senjata.
“Kontak tembak tersebut menyebabkan 1 orang prajurit mengalami luka ringan pada lengan kanan karena terserempet peluru. Kondisi yang bersangkutan saat ini dalam keadaan baik dan sadar,” ucap Reza.
Dia menerangkan, kontak senjata itu terjadi pada sekitar pukul 08.30 WIT. Dimana, diduga pihak yang terlibat ialah KKB pimpinan Ngalum Kupel.
Pasca kontak senjata, aparat masih bersiaga di sekitar lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan dan penyisiran.
“Mohon doa dari kita semua agar situasi semakin kondusif dan pembangunan dapat berjalan kembali sesuai dengan rencana,” tandas dia.
REDAKSI