WAMENA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Kabupaten Tolikara diminta untuk meninjau ulang secara bijak atas rencana pemindahan warga masyarakat dari dua distrik yang berdekatan dengan Kabupaten Lanny Jaya.
Hal itu disampaikan salah satu Anggota DPRD Dapil II Lanny Jaya, Maretin Kogoya, yang juga selaku Ketua Partai Berkarya Lanny Jaya saat ditemui wartawan di Wamena, Sabtu (12/9/2021).
Ia minta Bupati Tolikara untuk tidak semena-mena memindahkan warga masyarakat dan aset bangunan fisik dari dua distrik di Tolikara ke Wilayah Kabupaten Lanny Jaya.
“Kalau dipindahkan itu harus seratus persen, tapi tidak dipindahkan seratus persen ke Kabupaten Lanny Jaya. Masyarakatnya dan bangunannya saja yang dipindahkan, sedangkan kode Wilayah Tolikara masih tahan,” kata Maretin Kogoya.
Masyarakat dua distrik yang akan dipindahkan berasal dari distrik Danime sebanyak 10 Kampung dan distrik Air Garam sebanyak delapan Kampung.
Mestinya jika dipindahkan maka harus bersamaan dengan Kode Wilayah distrik dan kampung, sehingga mewakili masyarakat di Dapil II minta kepada Bupati Tolikara untuk segera meninjau ulang rencana pemindahan masyarakat dua distrik ke wilayah Kabupaten Lanny Jaya.
Selaku wakil masyarakat ia tidak terima dengan sikap yang Bupati Tolikara, karena tentunya akan mengorbankan masyarakat yang ada di 2 distrik tersebut.
Menurutnya, pemerintah Tolikara seharusnya melakukan koordinasi dan diskusi terkait rencana pemindahan masyarakat dari Dua Distrik itu, buka seenaknya saja mengambil tindakan sepihak untuk memindahkan masyarakatnya.
“Seharusnya koordinasi dengan pemerintah daerah dan juga lembaga DPRD, dan itu kesimpulan terjadi, kalau mau pindahkan itu rakyat ini bukan sedikit,” kata Maretin.
Selaku Anggota DPRD, Maretin menyebutkan, akan kembali ke Lanny Jaya dan segera melakukan rapat koordinasi terkait persoalan yang terjadi, terutama akan melakukan koordinasi dengan DPRD Kabupaten Tolikara.
Hal berbeda disampaikan perwakilan mahasiswa Kabupaten Tolikara, Hendrik Yikwa. Katanya, banyak masyarakat Tolikara yang pindah ke kota Jayapura.
“Hal ini bisa terjadi konflik, maka kami mahasiswa mau itu jangan sampai ada konflik dan menimbulkan korban jiwa hanya karena persoalan ini,” katanya.
Maka Bupati dan wakil bupati Tolikara agar memperhatikan baik dalam pergantian kepala kampung semaunya mereka.
Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Elisa Sekenyap