BeritaTiga Mahasiswa Mugi Yogosem Gelar Syukuran Usai Diwisuda di Sekolah Teologia GKI

Tiga Mahasiswa Mugi Yogosem Gelar Syukuran Usai Diwisuda di Sekolah Teologia GKI

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Persekutuan Pelajar Mahasiswa Distrik Mugi dan Yogosem (PPMDY) Kabupaten Yahukimo kota studi Jayapura gelar acara sykuran atas diwisudanya tiga mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Teologi GKI Isak Samuel Kijne Jayapura pada 25 September 2021.

Sykuran itu dilaksanakan di sekretarita PPMDY di Perumnas IV, Padangbulan Kota Jayapura, Papua papa, Sebatu (25/9/2021.

Wilson Matuan salah satu wisudawan mengaku bangga karena bisa menyelesaikan Pendidikan teologi hingga diwisuda dengan baik.

“Banyak orang yang anggap saya tidak bisa dan anggap saya orang tua tetapi bagi saya itu semacam pisau yang mereka tajamkan. Saya terus termotivasi dan terus belajar, karena saya tahu bahwa pendidikan tidak mengenal usia,” kata Wilson yang sebelum melanjutkan pendidikan di STFT sebagai penginjil di wilayah Bakal Klasis Balim Selatan.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

John Asso, salah satu senior lulusan STFT GKI dalam sambutannya mengatakan, banyak orang telah gagal dan menunda penulisan akhir, termasuk menunda wisuda, tetapi hal itu bukanlah alasan untuk mundur.

“Kalau kita mundur maka dengan secara langsung menyatakan diri bahwa saya gagal. Tetapi sebenarnya dengan peristiwa-peristiwa seperti ini mengajarkan kita tentang bagaimana kita tetap bertahan, berjuang dengan sabra untuk melaluinya. Karena barangkali hal-hal itu menguji mental psikologi, spritualitas dan kesabaran setiap insan,” tukas Asso.

Ia juga mengatakan, sebagai calon pendeta bahwa pengetahuan yang di dapat dalam kampus tidaklah cukup. Menjadi pendeta harus memiliki kuk yang lebih berat dan memerlukan komitmen serta kecerdasan mengetahui bidang ilmu pengetahuan teknologi.

Baca Juga:  KPU Papua Terpaksa Ambil Alih Pleno Tingkat Kota Jayapura
Penginjil Wilson Matuan yang telah menyelesaikan pendidikan teologianya di STFT GKI I.S Kijne Jayapura. (Ist – SP)

“Kita juga sebagai lulusan teologia, khususnya di STFT GKI tidak ada istilah menganggur dan tunggu pekerjaan. Kita sudah selesai studi dengan berbagai uji kelayakan akademik, maka kita pulang dan melayani. bisa membantu di klasis dan jemaat-jemaat, sambil menunggu pembukaan formasi vicaris oleh Sinode GKI di Tanah Papua.”

Ia sendiri bangga karena belakangan ini banyak mahasiswa dari Klasis GKI Balim Yalimo, Yalimo Anggruk, Yalimo Elilim dan Bakal Klasis Balim Selatan yang telah diwisuda di teologia STFT GKI, termasuk dirinya yang telah selesai di STFT GKI belum lama ini.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Yoram Siep, kepala suku dari distrik Mugi dan Yogosem di Jayapura minta agar pelajar dan mahasiswa distrik Mugi dan Yogosem untuk belajar dengan baik.

“Kamu yang mudah tetapi banyak jalan tanpa tujuan agar studi yang benar. Penginjil Wilson oran tua, tetapi telah mengalahkan anak-anak muda. Ini tidak boleh. Saya sebagai orang tua kesal, maka itu saya sampaikan agar kita semua harus berjuang dan berjuang untuk menggapai tujuan yang diharapkan orang tua di kampung,” pungkas Siep.

 

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.