MOWANEMANI, SUARAPAPUA.com — Masyarakat kampung di kabupaten Dogiyai membutuhkan alat kerja termasuk mesin produksi untuk mengolah hasil kebun.
Harapan itu disampaikan Melianus Goo, perwakilan masyarakat kampung Goodide, distrik Kamuu Utara, kabupaten Dogiyai, usai menerima bantuan dari Kementerian Sosial yang disalurkan Dinas Sosial dan Kamar Adat Pengusaha Papua (KAPP) kabupaten Dogiyai, Sabtu (11/12/2021).
Bantuan tersebut berupa sejumlah bahan makanan seperti beras, supermie, susu, minyak goreng, serta benih sayur (wortel, sawi) yang diterima dua kelompok adat terpencil (KAT) di kampung Goodide.
“Terima kasih atas bantuan ini. Selain sembako dan bibit sayur, kalau bisa kami mau bantuannya alat-alat kerja dan mesin produksi,” kata Melianus.
Dengan itu, hasil usaha dari masyarakat dapat dikerjakan maksimal dan diolah dalam beberapa bentuk produk yang siap dipasarkan.
Nelson Manik, kepala Dinas Sosial kabupaten Dogiyai, berharap, bantuan dari Kementerian Sosial dapat membantu kebutuhan sehari-hari.
“Ini bentuk kepedulian kepada masyarakat. Kami berharap kepada KAPP sebagai pendamping bisa salurkan dengan baik demi mencukupi kebutuhan masyarakat di perkampungan,” ucapnya.
Tidak tahun ini saja, kata Nelson, bantuan serupa akan disalurkan di tahun-tahun mendatang.
“Pada tahun depan harus banyak yang bisa mendapatkan bantuan.”
Janji tersebut disambut baik Arnoldus Douw, ketua KAPP kabupaten Dogiyai.
Bagi Arnoldus, bantuan yang didapat pada masa mendatang lebih dari yang disalurkan saat ini.
“Tidak hanya di kampung Goodide, bantuan harus menyeluruh di setiap kampung dengan dibentuknya KAT oleh lembaga kesejahteraan sosial (LKS) dalam hal ini KAPP Dogiyai,” kata Douw.
Selain sembako, ia usulkan jenis bantuan dapat disesuaikan kebutuhan dari masing-masing KAT.
“Kedepan bantuannya bisa berupa alat kerja, seperti sekop, parang, kapak, alat cangkul, dan kalau bisa mesin produksi juga. Dengan itu akan ada peningkatan ekonomi masyarakat, hasil perkebunan dan pertanian diolah dalam berbagai kemasan. Seperti umbi-umbian dijadikan tepung, kacang-kacangan dalam bentuk kemasan, buah merah selain sari untuk makanan dan minuman, juga diolah menjadi lilin dan sabun. Begitupun kopi dan hasil bumi lainnya. Saya kira itu sangat penting,” tuturnya.
Arnoldus yakin dengan cara begitu akan terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kampung di wilayah kabupaten Dogiyai.
REDAKSI