PANIAI, SUARAPAPUA.com — Kontak senjata antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan militer Indonesia kembali terjadi di distrik Bayabiru, Kabupaten Paniai, Papua, Sabtu (19/3/2022).
Baku tembak terjadi di Pos Brimob Camp Kilometer 45 dan 81, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Sebby Sambon, Juru Bicara TPNPB OPM mengklaim bahwa pihaknya yang melakukan penyerangan itu dan berhasil menembak mati satu anggota Brimob.
“Sedangkan dari pihak kami tidak ada yang korban. Pihak kami juga berhasil membakar Pos Brimob di dua lokasi itu, 45 dan 81,” ucap Sebby seraya menegaskan TPNPB Batalion Dulamo yang melakukan serangan itu dan pihaknya bertanggungjawa.
Peristiwa itu dilaporkan Sebby, Minggu (20/3/2022) dari Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) TPNPB-OPM, setelah menerima laporan langsung dari pimpinan Batalion Dulamo Lewis Kogeya, Sabtu 19 Maret 2021.
Batalion Dulamo merupakan pasukan elit dari TPNPB Kodap III Ndugama di bawa kendali Egianus Kogeya, Panglima Kodap III Ndugama.
Bupati Kabupaten Paniai, Meki Nawipa sesalkan peristiwa baku tembak itu. Tak sesalkan saja, orang nomor satu Paniai ini mengutuk keras dan juga turut prihatin.
“Dalam peristiwa itu terjadi juga peristiwa pembakaran puluhan rumah. Tidak tahu alasannya kenapa. Ini saya sebagai pimpinan daerah Paniai sangat tidak terima. Kenapa peristiwa pembakaran rumah di sana itu bisa terjadi,” kesal Nawipa dalam jumpa pers bersama kepala distrik Bayabiru dan para kepala kampung distrik Bayabiru di Bandara, Udara Enarotali, Selasa (21/3/2022).
Puluhan rumah yang terbakar diantaranya 20 rumah milik warga, 4 kopel perumahan guru dan 4 kopel perumahan tim medis.
“Siapapun yang melakukan, saya sesalkan dan kutuk keras tindakan ini. Karena rumah masyarakat biasa, rumah guru dan rumah tenaga medis yang dibangun untuk kepentingan umum masyarakat di dua lokasi itu dibakar rata tanah,” ujarnya.
Katanya, yang tidak dibakar hanya gedung sekolah dan gedung gereja. “Kami bersyukur juga karena tidak (masyarakat) yang jadi korban (meninggal),” ucapnya.
Agar kondisi distrik Bayabiru cepat kondusif, diharapkan, semua pihak tetap tenang, tak terprovokasi, dan tetap menjaga Kamtibmas secara bersama.
“Kami sendiri dari Pemda dalam hal ini tidak akan tinggal diam. Kami akan kerja cepat. Dan menyangkut dengan semua kerugian, setelah dapatkan data yang jelas dari lapangan kami akan evaluasikan. Untuk itu saya harap masyarakat saya di sana tidak boleh kawatir berlebihan. Kami tetap akan salurkan bantuan sesuai kerugian secara bertahap, supaya semua bisa dapat,” harapnya.
Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Elisa Sekenyap