TPNPBTPNPB Sebut TNI dan Polri Serang Keneyam dan Alguru Dengan Bom Mortir

TPNPB Sebut TNI dan Polri Serang Keneyam dan Alguru Dengan Bom Mortir

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menyatakan, aparat TNI dan Polri telah melakukan penyerangan menggunakan bom mortir di Keneyam, ibu Kota Kabupaten Nduga, Papua dan Markas TPNPB Kodap III Ndugama Darakma Alguru pada, 29 – 31 Maret 2022.

Jubir TPNPB, Sebby Sambom mengatakan, berdasarkan laporan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma bahwa guncangan bom mortir terjadi sebanyak 20 kali di Keneyam dan Alguru.

Baca Juga:  TPNPB Intan Jaya Mengaku Mendapat Serangan Udara Aparat TNI dan Polri

“Maka kami Pimpinan militer TPNPB Kodap III Ndugama Derakma sampaikan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah Australia, pemerintah Amerika, pemerintah negara-negara Uni Eropa, Afrika, Asia dan Pasifik. Serta kepada semua pendukung Papua Merdeka di seluruh dunia mohon pantauan situasi terkini di wilayah konflik bersenjata di Papua, lebih khusus wilayah Ndugama,” tukas Sebby sebagaimana laporan Pemne Kogeya, Komandan operasi TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dari Ndugama.

Baca Juga:  Sebby Sambom: Serangan Aparat TNI-Polri Selama Tiga Hari di Nduga Membahayakan Nyawa Pilot Philips

Selain itu pihak TPNPB Kodap III Ndugama Derakma juga mengaku bahwa aparat telah menembakan zat beracun ke kebun-kebun warga di pinggir kali Keneyam Ndugama pada 30 Maret 2022.

“Akibat dari penembakan bahan racun itu, perkebunan warga rusak berat, yaitu perkebunan pisang, perkebunan petatas, dan perkebunan rica,” tukas Pemne.

Sebelumnya, dua anggota TNI Angkatan Laut meninggal dunia akibat serangan TPNPB Kodap III Ndugama pada 27 Maret 2022 di Pos Marinir Perikanan Quari Bawah, Distrik Kenayam, ibu kota Kabupaten Nduga, Papua.

Baca Juga:  TPNPB Mengaku Membakar Gedung Sekolah di Pogapa Karena Dijadikan Markas TNI-Polri

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mama-Mama Pedagang Papua di PBD Tuntut Keadilan dan Bangun Pasar Khusus

0
“Dana Otsus banyak. Dana itu buat apa? Bisa pakai bangun pasar untuk mama-mama Papua. Dana yang banyak turun tidak hanya orang Papua saja. Itu amber juga makan, dong makan orang Papua pu darah. Kami punya anak-anak kebutuhan sekolah, kami kerja keras sendiri agar mereka bisa bersekolah. Tolong anak-anak lihat kami yang setengah mati. Apakah kami setengah mati terus sampai Tuhan datang baru selesai ka?” kesal mama Marta Bame.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.