Sebby Sambom: Serangan Aparat TNI-Polri Selama Tiga Hari di Nduga Membahayakan Nyawa Pilot Philips

0
865

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebby Sambom, Jubir Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku mendapat penyerangan oleh TNI dan Polri terhadap markas TPNPB Kodap III Ndugama Derakma di Nduga, Provinsi Papua Pegunungan selama tiga hari, sejak 27 -29 Maret 2024. Serangan itu telah membahayakan nyawa pilot Philips Mark Marthens.

Penyerangan itu kata Sebby dilakukan di siang hari dan di malam hari melalui udara dan darat.

“Otoritas Militer Indonesia melakukan misi berbahaya terhadap pembebasan Kapten Philips Mark Marthens di Nduga. Serangan dilakukan dengan bom melalui pesawat, helikopter militer dan pesawat drone,” kata Sebby, Jumat (29/3/2024).

Baca Juga:  Pilot Selandia Baru Mengaku Terancam Dibom Militer Indonesia

“Serangan dilakukan pada, Rabu 27 Maret pukul 20:40 – 22:00 malam. Dalam serangan tersebut militer Indonesia melakukan pengeboman sebanyak 8 kali yang mengakibatkan 4 pos Semut Merah milik pasukan TPNPB -OPM Kodap III Ndugama Derakma terbakar,” jelas Sebby.

Sebby sebagaimana laporan yang diterima dari Perek Karunggu menjelaskan bahwa serangan bom yang dilakukan TNI tepat di mana kapten Philips Mark Marthes asal Selandia Baru berada.

ads

“Namun dalam serangan bom tersebut pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma bersama Kapten Philips Mark Marthens selamat. Yang terbakar 4 pos kami,” ungkapnya.

Baca Juga:  Danramil 1703-04/Aradide Ditemukan Tewas, TPNPB Akui Bertanggungjawab

Serangan tersebut kata Sebby berlanjut hingga, Kamis 28 Maret 2024 pukul 22:21 malam. Dalam serangan tersebut, aparat TNI melakukan pengeboman sebanyak 6 kali di pos Semut Merah di Kobit.

“Dalam serangan pada 28 Maret ini juga kami dengan kapten Philips selamat. Serangan berlanjut lagi pada 29 Maret 2024 pada pukul 08:20 pagi selama 2 jam yang mengakibatkan pos Kodap III Kobit, Korowait, dan Markas terbakar.”

Baca Juga:  Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

Atas serangan itu kata Sebby, pihak TPNPB Kodap III Ndugama Derakma dalam posisi siaga.

Terkait pilot Selandia Baru, kata Sebby, pemerintah Indonesia terkesan tidak memiliki niat baik untuk melakukan pembicaraan dengan pihaknya guna mencari solusi pembebasan pilot tersebut.

“Malah kami menilai Pemerintah Indonesia telah menginstruksikan militernya untuk datang ke Nduga dalam misi pembunuhan terhadap kapten Philips Mark Marthens. Karena operasi dan serangan yang dilakukan mereka tepat di mana kapten Philips Mark Marthens berada dan ini membahayakan nyawanya.”

Artikel sebelumnyaTeror Aktivis Papua Terkait Video Penyiksaan, Kawer: Pengekangan Berekspresi Bentuk Pelanggaran HAM
Artikel berikutnyaSikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan