BeritaBantuan Sembako Terbatas, Warga Dirikan Dapur Umum

Bantuan Sembako Terbatas, Warga Dirikan Dapur Umum

SORONG, SUARAPAPUA.com — Markus Imbiri, ketua RT 02/RW 02 kelurahan Kaladufu, distrik Sorong Timur, kota Sorong, Papua Barat, mengatakan, bantuan sembako yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana kota Sorong sangat terbatas, warga masyarakat Kladufu terpaksa harus mendirikan tiga dapur bersama.

“Bantuannya sedikit, tetapi kami bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah berupaya untuk berikan bantuan berupa bahan makanan kepada masyarakat di sini,” ucapnya kepada suarapapua.com saat ditemui di Posko II Kilo Meter 10 Pantai, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

Markus Imbiri memahami hal itu karena korban bencana banjir cukup banyak jumlahnya.

“Kami bisa memahami kekurangan ini karena bukan hanya kami saja yang terdampak banjir, tetapi seluruh Sorong,” lanjutnya.

Imbiri berharap, kedepan jika ada bantuan lagi, pemerintah daerah harus utamakan masyarakat yang benar-benar terdampak terutama mereka yang tidak berpenghasilan tetap.

“Di sini ada sekitar 50 KK. Masyarakat ribut soal bantuan itu hal biasa karena mereka menilai pemerintah lambat tangani. Memang bahan makanan sangat terbatas, jadi saya ambil keputusan untuk bikin dapur bersama, tidak bagi-bagi kepada warga kami,” ujarnya.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

Menurut Imbiri, cara ini untuk mengatasi situasi darurat saat sekarang.

Senada, Agus Waromi, ketua RT 01/RW 02 kelurahan Kladufu, mengatakan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, bantuan sembako tidak diberikan kepada warga, melainkan ditampung di posko III.

Kecuali kebutuhan bayi, kata Agus, tetap diberikan bagi mereka yang mempunyai bayi.

“Daripada warga ribut, lebih baik bama ini taruh di posko saja, masak di sini dan kita makan bersama di sini. Sedikit atau banyak, kita rasa sama-sama. Kami hanya berikan kebutuhan bayi untuk keluarga yang punya bayi,” jelasnya.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Agus Waromi mengaku warga RT 01/RW 02 masih bertahan di Posko III dan belum kembali ke rumah-rumah karena masih tergenang air dan lumpur.

“Sudah tidak banjir, tetapi cuaca belum bisa dipastikan, jadi untuk sementara warga tetap bertahan di posko sambil bersihkan rumah-rumah,” imbuh Agus.

Pewarta: Reiner Brabar
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.