BeritaKoboy Cup I Digiring Isu Politik, Festus Asso: Murni Pembinaan Generasi Muda

Koboy Cup I Digiring Isu Politik, Festus Asso: Murni Pembinaan Generasi Muda

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Isu tidak sedap ditiupkan oknum tertentu dengan gelaran turnamen sepak bola bertajuk “Koboy Cup I” yang sedang diadakan di Wamena, kabupaten Jayawijaya.

Festus Menasye Asso, ketua panitia turnamen “Koboy Cup I” tahun 2022, mengatakan, oknum tertentu sengaja menghasut warga masyarakat Jayawijaya dengan isu berbau politik tahun 2024.

Isu tak benar itu menurut Festus bahkan digencarkan pihak tertentu sejak panitia pertandingan dibentuk beberapa waktu lalu.

Festus sesalkan dengan upaya provokasi dari oknum tak bertanggungjawab. Sebab pertandingan yang sedang diadakan ini demi kepentingan pembinaan bakat anak muda di bidang sepak bola yang diharapkan akan muncul tidak hanya di daerah, tetapi juga di tingkat provinsi dan nasional.

“Sudah lama sekali sepak bola kita sedang tidur. Kami sangat bersyukur dengan adanya turnamen ini. Kakak Befa Yigibalom berinisiatif untuk selenggarakan turnamen sepak bola dengan hadiah yang cukup besar. Manfaat dari ajang ini tentu bagi adik-adik, anak-anak kita. Semua sedang mendukung kegiatan positif ini untuk pembinaan generasi muda di Jayawijaya. Hanya ada satu dua yang berpikiran negatif,” tuturnya kepada suarapapua.com saat ditemui di sela-sela memantau pertandingan di lapangan sepak bola distrik Asolokobal, Senin (26/9/2022).

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

Sebenarnya, Festus Asso enggan menanggapi tudingan miring dari oknum tertentu. Tetapi ia merasa perlu klarifikasi terhadap beredarnya isu tidak benar di tengah masyarakat Jayawijaya.

“Turnamen ini harus disyukuri karena manfaatnya baik untuk membangkitkan semangat para pemuda Jayawijaya dalam hal sepak bola. Kalau campurkan dengan isu politik, itu tidak sehat. Masyarakat kita jangan dihasut dengan isu murahan,” kata Festus.

Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jayawijaya ini menyarankan, manfaat baik bagi kaum muda di bidang sepak bola perlu didukung semua pihak dengan tidak bangun narasi tidak mendidik di tengah masyarakat. Apalagi dikaitkan dengan isu Pileg 2024, Festus tegaskan, itu sesuatu yang perlu dicermati dengan akal sehat.

“Ini kegiatan positif. Anak-anak kita harus diberi ruang untuk mereka asah skill bermain. Tidak usah ada pikiran lain-lain, sampai campur aduk dengan masalah politik. Pileg dan Pilkada itu ada waktunya, nanti tahun 2024. Entah mau pilih siapa, itu pilihan kembali masing-masing pribadi. Turnamen ini murni pembinaan generasi muda,” ujarnya.

Event olahraga yang sedang diselenggarakan ini, kata Festus, mesti diambil manfaatnya atau sisi positif demi pengembangan bakat generasi muda Jayawijaya.

Baca Juga:  Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

“Selama ini belum ada hiburan rakyat, terus ajang pembinaan sepak bola juga tidak ada. Hari ini kami bersyukur karena ada turnamen sebagai tempat kaum muda diarahkan untuk bisa asah kemampuan mereka bermain sepak bola,” tutur Asso.

Anggota legislatif asal distrik Asotipo ini berharap, seluruh lapisan masyarakat Jayawijaya tidak langsung menerjemahkan sesuatu yang tidak benar. Oknum tertentu juga disarankan untuk tidak gemar bangun tafsiran sepihak kepada masyarakat.

“Mari kita ke lapangan, berikan dukungan kepada tim kita dari masing-masing distrik. Dengan melalui ini kita bisa lahirkan generasi sepak bola yang luar biasa. Artinya, nanti kedepan pemerintah punya program untuk hidupkan sepak bola di Jayawijaya, saya pikir ini momentum untuk kita mulai,” kata Festus.

Sementara itu, Irman Mulait, kepala distrik Maima, melihat turnamen seperti ini bagus dan bermanfaat bagi kaum muda semakin bersemangat karena bisa salurkan skill bermain bola dengan baik.

Inisiatif dari seseorang termasuk Befa Yigibalom untuk adakan turnamen bergengsi ini tidak lantas dilihat dari aspek politik semata. Tetapi manfaat bagi para pemuda menciptakan suasana baru di tengah masyarakat Jayawijaya umumnya.

Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

“Kami ikuti, sangat terlihat jelas bahwa semangat anak-anak muda memang kelihatan sekali di lapangan sejak latihan sampai saat selama pertandingan ini berlangsung,” kata Irman.

Selain itu, event olahraga ini juga sangat berdampak positif bagi anak muda masa sekarang karena dengan adanya turnamen, meninimalisir ruang beraktivitas hal-hal negatif. Tentu juga bisa menciptakan kekompakan bagi para pemuda dari setiap distrik.

“Ada tujuh kampung di distrik saya, Maima. Di sana ada banyak pemuda dan pemudi. Sebelumnya diantara mereka kurang baku kenal. Setelah dengan kegiatan olahraga ini, saya undang semua anak muda dan bentuk tim sepak bola putra dan putri. Dari sejak latihan sampai saat ini mereka sudah baku kenal baik dan sudah berbaur. Tidak ada perbedaan lagi diantara mereka,” tutur Mulait.

Turnamen sepak bola memperebutkan piala tetap dan piala bergilir itu dibuka pekan lalu, Jumat (23/9/2022). Diikuti 40 tim. Baik putra maupun putri. Masing-masing perwakilan distrik yang ada di kabupaten Jayawijaya.

Dalam turnamen ini diberlakukan sistem gugur hingga babak perempat final nanti.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

0
SORONG, SUARAPAPUA.com --- Ronald Kinho, aktivis muda Sorong, menyebut masyarakat nusantara atau non Papua seperti parasit untuk monopoli sumber rezeki warga pribumi atau orang...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.