JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Untuk pertama kalinya setelah lebih dari sepuluh tahun seorang perempuan Vanuatu dilaporkan telah memenangkan kursi parlemen dalam pemilihan yang dihelat pecan lalu, setela parlemen dibubarkan presiden.
Laporan yang belum terkonfirmasi itu melaporkan bawha Julie King, dari anggota Persatuan Partai Moderat dinyatakan telah memenangkan salah satu kursi parlemen di daerah pemilihan Efate.
Dia berasal dari desa Mele, di luar kota Port Vila, kota yang sama yang menyediakan presiden pertama negara itu, Ati George Sokomanu pada tahun 1980.
Sementara, hasil resmi dari komisi pemilihan umum Vanuatu diharapkan diumumkan pada akhir pekan ini.
Sementara itu, koalisi partai dibentuk dengan tujuan menghasilkan pemerintahan baru dengan koalisi yang baik.
Sebuah pakta telah ditandatangani antara lima partai politik terbesar dan partai-partai kecil terkait, dan, dengan anggota parlemen independen yang mereka klaim mendapat dukungan dari 31 anggota parlemen baru.
Koresponden RNZ Pacific di Port Vila, Hilaire Bule mengatakan partai-partai utama dalam kelompok baru tersebut adalah Persatuan Partai Moderat, Reunifikasi Gerakan Perubahan, Partai Pemimpin, Partai Tanah dan Keadilan, Partai Progresif Rakyat dan lainnya.
“Langkah selanjutnya adalah menyepakati partai politik mana yang akan memegang jabatan perdana menteri dan jika anggota parlemen yang berada di partai itu menandatangani pakta itu akan baik-baik saja, tetapi jika mereka tidak setuju akan ada masalah,” kata Bule.
Koalisi Kedua
Sementara, koalisi kedua kini telah muncul.
Koalisi ini melibatkan partai Vanuaaku Pati, Partai Pembangunan Pedesaan, kelompok Iauko, Partai Persatuan Nasional, Partai Pembangunan Persatuan Rakyat dan Reunifikasi Gerakan untuk Perubahan, atau beberapa anggota dari partai-partai tersebut.
Termasuk RMC yang merupakan pihak dalam pakta yang ditandatangani oleh kelompok koalisi sebelumnya.
Para pemimpin kelompok pertama itu yang berada di kamp di Sunset Bungalow Resort, mengklaim bahwa mereka mempertahankan jumlah mayoritas 52 anggota parlemen.
Editor: Elisa Sekenyap