Ina Yanengga Jualan Pinang di Bandara Theys Eluay Sejak 2018 untuk Biayai Empat Adiknya

0
529

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Ina Yanengga perempuan asal Distrik Maggy, kabupaten Lanny Jaya, mengadu nasib dengan berjualan pinang demi menghidupi kebutuhan hidup dan sekolahkan ke empat adik-adiknya.  

Dia berjualan di jalan masuk bandara internasional Dortheys Hiyo Eluay Sentani kabupaten Jayapura, dari jam 5 subuh hingga siang hari.

“Saya berjualan sudah sejak tahun 2018 hingga sekarang ini. Yang saya jual Pinang dan buah-buahan, buah-buahan itu juga tergantung musim, seorang ini musim rambutan jadi saya jual rambutan,” kata Ina Yanengga ketika di temui  suarapapau.com di tempat ia berjualan, Selasa (15/11/2022).

Pinang yang ia atur di antar karpet merah yang berkuran kurang lebih setengah meter sebagai tempat jualan ia dapat dan beli dari pedagang pinang di pasar Sentani dan Abepura.

Baca Juga:  Non OAP Kuasai Kursi DPRD Hingga Jual Pinang di Kota Sorong

“Saya jualan pinang ini dengan modal Rp. 500 ribu. Saya biasa ambil pinang di pasar Pahraa Sentani dan pasar Youtefa, kalau pinang di Abe itu yang murah.  saya jualan satu tumpuk itu kisaran Rp. 50 dan Rp 20 ribu, kalau saya jualan biasa satu hari dapat paling tingg Rp. 700 ribu dan paling rendah itu Rp 300 ribu,” ungkapnya.

ads

Ina mengaku ia rela bertahan untuk berjualan dibawah payung demi adik-adik yang sedang mengenyam pendidikan di Kota Jayapura.

Baca Juga:  Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran

“Saya punya adik-adik ada empat orang. Dua orang sudah wisudah, satu orang masih kuliah di universitas cenderawasih dan yang bungsu masi SMA di Wamena. Jadi saya jualan hanya untuk bantu biayai sekolah adik-adik dan juga kebutuhan hidup sehari-hari,” ucap Perempuan asal Manggy ini.

Walau berjualan trotoar jalan masuk bandara tepatnya samping kantor polis KP3 udara ia tetap bertahan.

“Ya terkadang panas, hujan dan juga debuh karena dekat jalan, tapi mau Kamana lagi soalnya banyak juga yang berjualan, kami di luar ada terus di bandara dalam juga ada jadi semua itu tergantung rezeki saja, kalau pinang habis pulang cepat kalau masih ada kadang harus bertahan dan nanti lanjut besok jual lagi,” jelas Yanengga.

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Salah seorang pembeli, Ronny mengatakan, soal pinang yang di jual mama Papua patut diakui.

“Saya kalau beli saya tidak biasa tawar harganya, kita punya mama -mama Papua ini kalau mereka jualan ini bukan untuk perkaya diri mereka cuman duduk berjualan hanya untuk makan minum, kebutuhan hidup dan sekolahkan anak itu saja,” ucapnya.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaAparat Keamanan Sisir Kampung-kampung di Dogiyai Sambil Keluarkan Tembakan
Artikel berikutnyaBelasan Rumah Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sentani Sudah Dijual