TPNPBTujuh Poin Imbauan KNPB Dalam Aksi Peringati Hari HAM Sedunia

Tujuh Poin Imbauan KNPB Dalam Aksi Peringati Hari HAM Sedunia

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat sebagai media rakyat menghimbau kepada 10 pengurus KNPB Wilayah dan KNPB Konsulat Indonesia, termasuk kepada seluruh organisasi perjuangan dan seluruh lapisan rakyat Papua dari Sorong hingga Merauke untuk ikut terlibat dalam aksi demonstrasi damai memperingati hari HAM sedunia pada 10 Desember 2022.

”Untuk setiap orang Papua yang merasa diri bagian dari bangsa yang terkoloni dan merasa tertindas agar ikut terlibat dalam aksi demo damai pada 10 Desember 2022. Guna menyampaikan sikap terbuka kepada negara Indonesia atas kekerasan dan pelanggaran HAM yang terjadi selama 61 tahun lebih di West Papua,”ajak Ones Suhuniap, Juru Bicara KNPB Pusat kepada suarapapua.com di Jayapura, Jumat (9/12/2022).

Menurutnya, hari HAM sedunia yang jatuh pada 10 Desember 2022 merupakan momen penting untuk seluruh komponen rakyat Papua menyampaikan pendapat secara terbuka di muka umum berdasarkan konvensi internasional tentang hak sipil dan hak politik.

Baca Juga:  Sebby Sambom: Serangan Aparat TNI-Polri Selama Tiga Hari di Nduga Membahayakan Nyawa Pilot Philips

UUD 1945 alinea pertama tentang kemerdekaan, undang undang nomor 9 tahun 1998 pasal 28 tentang hak berkumpul, hak berserikat dan hak mengeluarkan pendapat.

Untuk itu kata Ones sebagaimana dijamin oleh UU dan kovenan internasional maka rakyat Papua yang merasa bagian dari bangsa yang tertindas untuk ikut terlibat dalam aksi demo damai tersebut.

Dikatakan, pelaksanaan Pepera pada 1969 di Papua telah direkayasa dan dimenangkan oleh militer Indonesia dan dilaporkan kepada PBB dari hasil manipulasi dan rekayasa bahwa orang asli Papua telah memilih bergabung dengan Indonesia. Namun faktanya, pelaksanaan Referendum di Papua tidak berjalan sesuai dengan perjanjian New York Agreement pasal 18 tentang satu orang satu suara. Malah yang memilih hanya 1.025 orang yang memang telah ditunjuk dibawa tekanan aparat militer.

Baca Juga:  Danramil 1703-04/Aradide Ditemukan Tewas, TPNPB Akui Bertanggungjawab

Tindakan ini menurutnya, merupakan tindakan kejahatan yang dilakukan oleh Indonesia, yang akibatnya orang Papua hingga hari ini dalam tekanan militer dan kolonial.

Untuk itu kami KNPB Pusat menyampaikan kepada seluruh komponen rakyat Papua sorong sampai merauke :

  1. Orang Papua merupakan bagian dari masyarakat internasional ikut memperingati hari HAM sedunia.
  2. KNPB menghimbau kepada KNPB 10 Wilayah dan satu konsult untuk melakukan aksi agar aksi demonstrasi terbuat dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia dan menghormati hak demokrasi orang lain.
  3. Setiap orang asli Papua maupun orang non Papua yang memiliki tanggung jawab moral untuk ikut terlibat secara damai demi kemanusiaan di tanah Papua.
  4. Setiap orang ikut terlibat memiliki tanggung jawab moral menjaga keamanan dan ketertiban jalannya aksi demo damai damai tanpa mengganggu hak demokrasi orang lain.
  5. Setiap orang ikut terlibat demo dengan keadaan sadar, tidak mengkonsumsi minuman keras atau keadaan mabuk. Tidak membawah senjata tajam yang merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain.
  6. Seluruh pengurus dan anggota KNPB wajib menjaga keamanan dan ketertiban jalannya aksi dengan tidak mengganggu fasilitas umum – juga merugikan orang lain. Tidak ada pelemparan atau perusakan lainya.
  7. KNPB sudah membuktikan perjuangan damai, salah satunya KNPB mampu mengorganisir rakyat Papua mengantar jenazah Alm. Filep Karma dari Jayapura Kota ke Expo Waena.
Baca Juga:  TPNPB: Serangan Udara TNI-Polri Mengebom Wilayah Pengungsi di Ndugama Tidak Seimbang

Sementara, anggota militan KNPB Wilayah Paniai dan Lanny Jaya bersama Wakorlap aksi hari HAM Sedunia yang akan jatuh pada 10 Desember 2022, melakukan pembagian selebaran aksi pada 9 Desember 2022 di kota Enagotadi Paniai dan Tiom Lanny Jaya.

 

 

Pewarta: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jurnalis Senior Ini Resmi Menjabat Komisaris PT KBI

0
Kendati sibuk dengan jabatan komisaris BUMN, dunia jurnalistik dan teater tak pernah benar-benar ia tinggalkan. Hingga kini, ia tetap berkontribusi sebagai penulis buku dan penulis artikel di berbagai platform media online.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.