Tanah PapuaMamtaTPS di Waibu Sentani Segera Dipindahkan

TPS di Waibu Sentani Segera Dipindahkan

SENTANI, SUARAPAPUA.com— Penjabat Bupati Kabupaten Jayapura, Triwarno Purnomo mengatakan persoalan yang hari ini ada yang penting di atasi adalah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berlokasi di distrik Waibu Kabupaten Jayapura.

Katanya, adanya pos di Waibuh ini berdampak buruk bagi masyarakat yang berada di sekitar TPS.

“Tadi saya memerintahkan Kadis Lingkungan Hidup, agar TPS yang ada di distrik Waibu untuk dipindahkan. Karena banyak masyarakat di sekitar TPS mengalami sakit paru-paru akibat sampah-sampah itu,” kata Purnomo, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga:  Akomodir Aspirasi OAP Melalui John NR Gobai, Jokowi Revisi PP 96/2021

Ia mengatakan, TPS yang bera di dekat lingkungan pemukiman masyarakat harus segera di pindahkan.

“TPS itu harus segera di pindahkan. Tidak boleh lagi ada disitu. Harus pindah, kalau tidak dipindahkan tentu saya akan ambil langka-langka nanti,” ucap Purnomo.

Sementara, persoalan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Waibron sudah tidak bermasalah.

“Untuk TPA di Waibron sudah tidak bermasalah, sedangkan yang bermasalah adalah TPS di Waibu  ini, maka segera dipindahkan,” ucapnya.

Baca Juga:  AJI, PWI, AWP dan Advokat Kecam Tindakan Polisi Terhadap Empat Jurnalis di Nabire

Harius Kogoya, salah satu masyakarat Sentani yang bermukim di belakang TPS di Waiubu mengaku bahwa sampah-sampah tersebut sangat mengganggu.

Ketika panas sampah ini semakin bau.

“Kami masyarakat ini selalu keluar masuk jalan ini, jadi pasti keluar itu tutup hidup karena bau busuk toh.  Apalagi kalau panas itu bau sekali. Yang tinggal dekat TPS ini lebih berat betul,” tukasnya.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

 

 

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

0
“Pukul 11. 04 WP pihak keamanan hadirkan pihak DPR PB. Pukul 12. 05 WP, massa aksi kami arahkan untuk menyampaikan orasi politik dari masing-masing organisasi. Akhir dari orasi politik membacakan pernyataan sikap.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.