SENTANI, SUARAPAPUA.com— Pihak aparat keamanan di Kabupaten Jayapura di Sentani menyiagakan empar ratus (400) personel, untuk pengamanan malam pergantian tahun (2022 – 2023).
Hal itu disampaikan Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus W. A. Maclarimboen, yang didampingi Kasat Reskrim Polres Jayapura, Iptu Muhammad Rizka, Kasat Lantas Polres Jayapura, Iptu Bahar Buton dalam peryataan persnya di kota Sentani, distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis (29/12/2022).
“Personel gabungan yang dilibatkan adalah dari TNI, Polri, Satpol PP, instansi terkait serta stakeholder terkait dan organisasi kemasyarakatan lainnya jelang pergantian tahun,” kata Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Maclarimboen.
Menurutnya ada 400 personel gabungan yang dipersiapkan dalam pengamanan pergantian.
“Adapun ratusan personil itu dari 350 hingga 400 personel dalam pengamanan pergantian tahun baru. Penambahan personil ini dari jumlah sebelumnya 150 personel gabungan,” kata Fredrikus.
Jelas Fredrikus, jelang pergantian tahun ini akan ada penambahan pos pengamanan, untuk mengurangi konvoi yang ugal-ugalan di jalan raya.
“Sedangkan pos pengamanan ada empat (4) pos yang dibuat, ada penambahan delapan titik pengamanan lagi untuk mengantisipasi kejadian negatif pada euforia pesta pergantian tahun baru nanti,” ujarnya.
Untuk itu, Kapolres Jayapura mengimbau kepada semua masyarakat Kabupaten Jayapura yang akan melaksanakan pergantian tahun baru agar tidak melakukan hal -hal negatif.
“Kalau bisa malam pergantian tahun melakukan hal-hal yang positif-positif saja. Mungkin selesai ibadah bisa berkumpul bersama keluarga atau komunitas sambil makan minum seadanya saja. Tidak mengonsumsi minuman keras (Miras), karena dengan mengonsumsi Miras bisa akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara, Pj. Bupati Jayapura Triwarno Purnomo berharap agar masyarakat Sentani dan sekitarnya untuk waspada karena curah hujan yang tinggi belakangan ini.
“Mamang bencana itu hal yang tidak kita minta, namun terjadi dengan tiba-tiba. Maka warga masuk di Kabupaten Jayapura ini tetap berwaspada,” pesan Pj. Bupati Jayapura, Purnomo.
Katanya, warga masyarakat kota Sentani harus belajar dari bencana yang pernah terjadi. Jadi ia minta agar warga tetap waspada.
“Kabupaten Jayapura in punya cerita masalah banjir bandang Sentani pada 6 Maret 2007 dan 16 Maret 2019, termasuk histori longsor. Sehingga kita harus waspada,” jelasnya.
Menurutnya waspada perlu di lakukan agar dengan cuacanya seperti saat ini masyakarat tidak tinggal santai-santai.
“Waspada ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita pikirkan.”
Pewarta: Yance Wenda
Editor: Elisa Sekenyap
