Tanah PapuaMamtaPj Bupati Jayapura Minta Tidak Bikin Gaduh Isu Rolling Jabatan

Pj Bupati Jayapura Minta Tidak Bikin Gaduh Isu Rolling Jabatan

SENTANI, SUARAPAPUA.com— Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat gaduh dengan memunculkan isu-isu akan terjadinya rolling atau pergantian jabatan bagi pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura dalam waktu dekat ini.

“Jangan sampai bikin gaduh, yang jelas semua ada aturan mainnya. Pejabat eselon II itu ada aturan mainnya. Ya, saya ingin tekankan bahwa apa yang sudah berjalan dengan baik, silakan itu berjalan,” tegas Purnomo kepada suarapapua.com di Gunung Merah Sentani, Rabu (4/1/2023).

Dirinya sebagai penjabat Bupati Jayapura, tetap memberikan kepercayaan kepada pejabat yang sudah ada selama ini untuk tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk itu ia berharap agar semuanya tetap tenang dan terus bekerja sama guna membangun Kabupaten Jayapura yang baik.

“Terus yang sudah berjalan dengan baik itu, kita tetap mempercayakan atau memberikan kepercayaan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Silakan tenang dalam bekerja. Mari kita bekerja sama-sama dan tidak usah pikir yang lain-lain. Untuk itu, mari kita kerja saja,” ucapnya.

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Triwarno mengajak semua untuk harus damai agar kerja-kerja luar biasa Pemkab Jayapura ini tetap berjalan dengan baik. “Jangan diplintir-plintir lagi. Karena saya pastikan bahwa semua harus bekerja dengan baik. Ya, itu saja!”

Penyebar isu polemik jabatan Sekda dan pejabat eselon II akan dipanggil
Sekda Jayapura Hana Hikoyabi meminta kepada masyarakat Kabupaten Jayapura untuk tidak ikut campur dalam urusan dalam pemerintah, terutama soal pomelik jabatan Sekda dan pelantikan pajabat eselon II yang dilakukan mantan Bupati Jayapura periode lalu.

“Itu kan tidak boleh masyarakat terlalu ikut campur ke dalam [Pemerintah] toh. Pemerintah kan ada prosedur, juga ada mekanisme dan tahapannya. Itu [Jabatan] Sekda bukan ditunjuk-tunjuk, tetapi untuk [Jabatan] Sekda itu ada tes [fit and proper test] baru dapat. Saya ini lulus tes, bukan saya ditunjuk. Lolos tes, baru saya bisa menjadi Sekda,” tukas Sekda Hikoyabi ketika dihubungi suarapapua.com via telepon seluler, Kamis (5/1/2023)

Untuk itu, Hikoyabi minta kepada pihak-pihak yang menyebarkan isu-isu tersebut agar datang menemui pihak Pemkab Jayapura. Agar tidak ada lagi polemik yang terjadi di media sosial (Medsos) maupun di media massa.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

“Saya sudah telepon mereka untuk datang kita bicara di kantor secara baik-baik. Supaya jangan kita berpolemik di media. Itu kan tidak bagus, sampai semua orang baca, dan semua SKPD yang kita rolling mereka tidak ada yang komplain. Tetapi satu ini saja yang komplain, ya untuk itu mari kita bicara baik-baik dan lihat secara bersama rekomendasi KASN. Karena tahapan itu kita sudah mulai dari tes, wawancara dan juga meminta rekomendasi dari KASN,” jelasnya.

Menurutnya, pelantikan pejabat eselon II itu melalui tahap demi tahap, sehingga mendapatkan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negera (KASN).

“Sehingga keluarlah rekomendasi KASN terhadap enam pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Jayapura. Kalau memang kemarin mereka (KASN) tidak setuju, ya pasti tidak jadi toh. Tetapi, ini kan mereka setujui,”  jelaanya.

Ia mencontohkan, jabatan yang diemban Kepala Dinas Kesehatan Khairul Lie itu karena adanya catatan baik dan positif. Di mana beliau berhasil meningkatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Jayapura.

Baca Juga:  Direpresif Aparat Kepolisian, Sejumlah Massa Aksi di Nabire Terluka

“Terus [kepala] Dinas Pendidikan itu apa, kalau tahu datang saja terus rekomendasi turun seperti ini, ya kita terima saja dengan cara perbaiki kinerja kembali. Jadi kita rolling ke tempat lain agar ada suasana lain yang mungkin lebih tertantang, biar bisa bekerja lebih baik lagi begitu,” ujarnya.

Jika masih ada oknum-oknum yang terus menyebar isu yang tidak benar, dirinya sebagai Sekda akan menempuh jalur hukum, agar ada efek jerah kepada orang-orang yang menyebar berita-berita itu.

“Itu motivasinya tidak ada hal-hal lain, begitu baru bicara di media. Jika ada kata-kata yang suka menyerang pejabat di berbagai grup media sosial, saya akan buat laporan polisi untuk dipanggil. Siapa yang provokator itu harus dipanggil dan dia diperiksa untuk menjawab maksud dari menyerang pejabat,” pungkasnya.

 

 

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

0
“Saya sangat menyadari tantangan yang ada dan saya tahu bahwa terkadang hal ini dapat menjadi beban dan kesepian; namun saya yakin bahwa saya terhibur dengan kebijakan yang baik yang kami miliki dan solidaritas dalam koalisi kami.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.