BeritaEkonomiHarga Migor MinyaKita di Pasar Pharaa Tak Sama, Warga Sentani Kecewa

Harga Migor MinyaKita di Pasar Pharaa Tak Sama, Warga Sentani Kecewa

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Harga jual minyak goreng (Migor) merk MinyaKita di kota Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, ternyata berbeda-beda baik di pasar Pharaa maupun di tempat lain di luar dari pasar sentral.

Pantauan suarapapua.com di pasar Pharaa Sentani, minyak goreng merk MinyaKita dijual dengan harga bervariasi. Mulai dari satu liter Rp15 ribu hingga Rp20 ribu, dua liter Rp35 ribu, dan lima liter Rp85 ribu.

Sedangkan di luar pasar sentral, seperti di Toladan, migor MinyaKita dijual Rp25 ribu perliter.

Mama Echa, salah seorang warga Sentani usai berkunjung ke pasar Pharaa, mengatakan, harga jual minyak goreng jenis yang satu ini di pasar tidak sesuai karena ditemukan berbeda di beberapa tempat jual.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

“MinyaKita itu minyak subsidi. Seharusnya dijual dengan harga yang wajar-wajar saja. Di di pasar ini tidak terkontrol harganya,” kata Echa kepada suarapapua.com, Kamis (27/4/2023).

Melihat harga jual mahal atau tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia memilih beli di luar pasar. Tetapi harga juga sama mahalnya.

“Saya ke pasar selain beli sayur, saya pikir bisa dapat satu liter kah yang 15 ribu. Tetapi ternyata mahal sekali. Satu liter 20 ribu ribu. Jadi, saya beli di Toladan, ada yang 25 ribu dan ada juga 17 ribu,” jelasnya.

Baca Juga:  Kemenparekraf Ajak Seluruh Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia Ikut AKI 2024

Karena harga di pasaran begitu, ia sebagai warga masyarakat berharap agar dinas terkait segera menertibkan pedagang yang main harga sendiri.

“Sebelum lebaran itu saya ada lihat berita kalau ibu Sekda ada tertibkan harga jual di pasar agar tidak tentukan harga sembarang. Cuma apakah penertiban itu hanya berlaku di hari-hari besar saja atau seperti apa? Soalnya harga MinyaKita itu sudah naik lagi,” tutur Echa.

Baca Juga:  Upaya Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Jaga Pasokan BBM Saat Lebaran

Hasni, penjual sembako di pasar Pharaa Sentani, akui harga jual MinyaKita di pasar ini tidak sama.

“Harganya berbeda-beda, tergantung penjual. Kalau saya, satu liter 15 ribu.”

Sejauh ini Hasni masih patok harga standar. Tetapi bisa berubah jika mengalami kenaikan.

“Kalau sudah naik ya saya kasih naik. Paling satu liter 17 ribu. Waktu lebaran kemarin itu harganya aman,” imbuhnya.

Pewarta: Yance Wenda
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP Himbau Rakyat Papua Peringati 1 Mei Dengan Aksi Serentak

0
“ULMWP sebagai wadah koordinatif gerakan rakyat, siap bertanggung jawab penuh atas semua rangkaian aksi yang dilakukan dalam bentuk apa pun di hadapkan kolonialisme Indonesia dan dunia Internasional.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.