In Memoriam Pastor Anton Tromp, Imam Belanda Terakhir di Papua
Array

In Memoriam Pastor Anton Tromp, Imam Belanda Terakhir di Papua

Oleh: P. Stevanus Alo, OSA*
*) Penulis adalah Kepala SMA Katolik Villanova Manokwari

Pastor Anton Bartolomeus Maria Tromp, OSA meninggal dunia di usia 78 tahun (1945-2023).

Suasana dukacita menyelimuti seluruh umat Katolik begitu mendengar kabar meninggalnya Pastor Anton Bartholomeus Maria Tromp, OSA di Rumah Sakit Divari Medical Center, Manokwari, Papua Barat, pada 8 Mei 2023 Pukul 01.30 WIT.

Pastor Anton Tromp usai menghembuskan napas terakhir, jenazahnya disemayamkan di Aula Novis Susweni. Rencananya akan dikebumikan pada 10 Mei 2023 di komplek Biara Maripi SMP Katolik Villanova Manokwari.

Siapa Pastor Anton Tromp?
Pastor Anton Tromp adalah salah satu pastor misionaris Augustin (OSA) yang berasal dari negara Kincir Angin, Netherland (Belanda).

Beliau dilahirkan di Haarlem, Sparrenstraat, 20 Maret 1945, dari pasangan Bartolomeus Geradus Tromp (Ayah) dan Dina Cornelia Koks (ibu). Pastor Anton atau Pastor Tromp, begitu nama akrabnya, adalah anak pertama dari sembilan bersaudara, diantaranya 6 laki-laki dan 3 perempuan. Rupanya ini satu tim kesebelasan dari Haarlem.

Bartolomeus (ayahnya) adalah seorang pedagang yang memiliki toko. Dina (ibunya) adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya mengurus pekerjaan rumah, layaknya para ibu rumah tangga lainnya.

Anton Tromp memulai pendidikannya dari Taman Kanak-Kanak (TK) di St. Liduina Haarlem (1950). Tahun 1957 ia menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar/sederajat di St. Petrus Canisus, Timorstraat, Haarlem Pius X, Reviusstr.

Tahun 1962 ia menamatkan studi dari SLTA di Mendelcollege (HBS-A), Haarlem. Sesudahnya, ia mengikuti kursus seminar bahasa Latin dan Yunani di Triniteitslyceum Haarlam (1962-1963), NUFFIC di TU Eindhoven (1962-1963).

Tanggal 31 Agustus 1963 sesudah menyelesaikan kursus bahasa Latin dan Yunani di Haarlam, Anton Tromp masuk biara Novisiat Augustin di Witmarsum. Setahun kemudian, menerima kaul pertamanya pada tanggal 10 September 1964 di biara Novisiat.

Tiga tahun berikut, tepatnya 29 Oktober 1967 di Nijmegen ia menerima Kaul Kekal untuk hidup sebagai seorang biarawan Augustin (OSA) secara penuh.

Tepat 20 Januari 1970, Pastor Tromp tiba dengan selamat di Batavia (Jakarta) dan melanjutkan perjalanan misinya menuju Papua tepatnya di wilayah kepala burung (Manokwari) ditugaskan menjadi Pastor Pembantu St. Yohanes di Bintuni (1970-1973).

Pada 1975, Pastor Tromp ditugaskan untuk menjadi Delsos Keuskupan Manokwari Sorong dan Ketua Yayasan Sosial Augustinus (1975-1987).

Sekalian pembina SMU YPPK Augustinus-Sorong (1975-1995), Kepala Kantor Keuskupan Manokwari Sorong (1987-1995), Vikjen atau Wakil Uskup Manokwari-Sorong (1987-1995), kemudian dipercayakan sebagai Administrator Diosesan Keuskupan Manokwari Sorong (1988) dan Pjs Paroki Kristus Raja Sorong (1994-1995), serta masih banyak tugas lain yang diembannya baik dalam lingkungan Keuskupan maupun dalam Region Ordo Santo Augustinus.

Menjadi Warga Negara Indonesia
Keinginan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) merupakan niatnya, karena beliau memiliki tujuan mulia untuk berkarya sepanjang hayatnya di Tanah Papua. Bahasa Indonesia telah mendarah daging dalam dirinya.

Dua puluh lima (25) tahun hidup dengan identitas sebagai Warga Negara Asing (WNA), tentu menimbulkan banyak kendala dalam pelayanan administrasi dan lain sebagainya. Kala itu, proses naturalisasi/pewarganegaraan tidak bersifat pragmatis sebagaimana yang terjadi dewasa ini.

Walaupun demikian, berbagai macam prosedur dilaluinya untuk mendapatkan naturalisasi sebagai WNI. Akhirnya, harapan itu terjadi pada tahun 1995. Pastor Anton Tromp akhirnya menjadi seorang WNI.

Pendidik Hebat
Menjadi motivator dalam bidang pelayanan adalah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Walau usia mulai termakan waktu dan kesehatan tidak lagi efisien, tetapi semangat pelayanan tetap membara. Seperti api, walau ia mulai redup, namun tetap membakar.

Hingga akhir hayat beliau tetap eksis dalam berkarya, baik di bidang sosial, pastoral dan teristimewa dalam bidang pendidikan di Papua Barat. Sikapnya yang tegas dan lugas menciptakan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

Komitmennya untuk memanusiakan manusia di negeri Cenderawasih ini telah tertanam dalam dirinya. Pengalaman-pengalaman mendidik telah ia lalui bersama Keuskupan Manokwari Sorong.

Sejak tahun 1979, pergerakannya di bidang pendidikan mulai terlihat. Pembangunan SMU YPPK St. Agustinus Sorong dan beberapa sekolah YPPK lain di daerah pedalaman adalah buah karya dari sang motivator ini.

Berlanjut dengan pembangunan Seminari Petrus van Diepen (SPvD), Aimas, Sorong (2005), beliau dengan semangat yang sama terus melakukan upaya untuk mengangkat SDM di Tanah Papua melalui jalur pendidikan rupanya masih hidup sampai saat ini.

Hingga tahun 2007, mulai dengan suatu visi untuk membangun pendidikan dalam karya Ordo Santo Augustinus di Papua, yang kini telah hadir SMA Katolik Villanova di Susweni (Manokwari) dan SMP Katolik Villanova di Maripi (Manokwari).

Dasar pendidikan yang telah diletakkan beliau merupakan barometer untuk keberlanjutan karya pendidikan Ordo Santo Augustinus ā€œVikariat Christus Totusā€ Papua-Indonesia. Bagi beliau, usaha untuk ā€œmemanusiakan manusiaā€ di Tanah Papua hanya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan, baik formal maupun non formal.

Dalam hal ini pendidikan dalam keluarga menjadi barometer keberlanjutan pendidikan anak selanjutnya. Oleh karena itu, usaha pencerdasan SDM tidak harus dilakukan dalam pendidikan formal, tetapi lebih dari itu ialah melalui pendidikan keluarga.

Selama berkiprah dalam dunia pendidikan di Papua Barat, beliau telah memiliki ribuan alumni yang hingga kini tetap eksis dalam komunikasi. Semua peserta didik yang mendapatkan pengalaman belajar dari Pastor Tromp, kini telah menjadi manusia-manusia yang unggul, berprestasi, potensial, bermutu tinggi, berkarakter baik, dan memiliki moral yang bijak. Mereka semua telah memiliki kehidupan yang baik, bekerja baik dalam bidang pemerintahan, sosial kemasyarakatan dan keagamaan.

Tak ketinggalan beberapa menjadi imam dan petugas pastoral di Tanah Papua.

Walaupun sejumlah besar lain sudah tiada ataupun belum diketahui keberadaannya, tetapi Pastor Tromp selalu berupaya mencari dengan membuat daftar para alumni, baik dari SMA Augustinus Sorong, Seminari SPvD, dan sekolah-sekolah milik ordo sendiri.

Tahun Emas
Tahun 2020 adalah tahun yang berahmat bagi saudara kami Pastor Anton Bartolomeus Maria Tromp, OSA. Tahun 2020 merupakan tahun emas (Golden Year) yang patut disyukuri. Tahun bersejarah yang sudah dikenang dan akan dikenang. Karena pada tahun itu Pastor Anton Tromp genap berusia 75 tahun, dan 25 tahun menjadi WNI serta 50 tahun sebagai misionaris di Tanah Papua (1970-2020).

Angka 25, 50, 75 dalam bilangan aritmatika dan geometri merupakan sebuah pola deret-barisan angka yang memiliki skala nilai yang sempurna. Angka-angka dalam urutan waktu ini memberi isyarat bahwa kebijaksanaan itu akan mencapai kesempurnaannya.

Perayaan syukur atas kehidupan ini memberi arti bahwa Allah memiliki rencana tersendiri bagi beliau. Sudah begitu banyak hikmat dan kebijaksanaan yang telah beliau wartakan dalam kehidupan umat manusia di Tanah Papua.

Tahun 2020 memberikan kesempatan bagi semua saudara Augustin dan juga umat sekalian yang pernah merasakan pelayanan beliau maupun yang sekarang turut serta dalam kebahagiaan bersama dengannya.

Semangat Cor unum anima una in Deum akan semakin membara dan terus membakar jiwa melalui keteladanan yang engkau berikan. Doa terbaik selalu untukmu, beliau, saudara kami, Pastor, guru, dan penasehat yang baik.

Semoga tahun ini saudara senantiasa mendapatkan anugerah berlimpah dari Allah. Tetap dan tegar terus menjadi motivator bagi kami semua. (*)

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.