BeritaMahasiswa Sarmi Keluhkan Delapan Gedung Asrama yang Rusak

Mahasiswa Sarmi Keluhkan Delapan Gedung Asrama yang Rusak

Editor :
Elisa Sekenyap

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Mahasiswa Sarmi di kota studi Jayapura mendesak Pemerintah Kabupaten Sarmi untuk mendatangi dan memperbaiki delapan gedung asrama mahasiswa di Kota studi Jayapura yang kondisinya terbengkalai. Lima diantaranya adalah asrama tingkat wilayah dan tiga lainnya adalah asrama tingkat kampung.

Asrama-asrama tersebut adalah asrama Sobey yang berlokasi di Kotaraja Luar, asrama Tor yang berlokasi di jalan Belut Ekspo Waena Kota Jayapura, asrama Bonggo yang berlokasi di depan GOR Waringgin Kotaraja, asrama Kwesten yang berlokasi di depan Kantor Otonom Kotaraja, asrama Israwa/Armati yang berlokasi di Perumnas Satu Waena, asrama Kampung Nengke yang berlokasi di jalan Buper Ekspo Waena, asrama Kampung Karfasia yang berlokasi di Organda, dan asrama Kampung Waim yang berlokasi di Organda Kota Jayapura.

Selain itu mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Sarmi (IPPMS) di kota studi Jayapura tersebut mengancam akan menggelar aksi demo damai di Kantor Bupati Kabupaten Sarmi di Sarmi jika desakan mereka belum direspon.

“Kami mahasiswa Sarmi yang ada di Jayapura mendesak Pemda Sarmi segera memperbaiki asrama – asrama wilayah dan kampung yang ada di kota studi Jayapura. Karena mahasiswa-mahasiswa menghuni gedung-gedung tersebut yang sudah dalam kondisi yang tidak layak,” ungkap Jeck Cawem,  Ketua Ikatan pemuda pelajar mahasiswa Sarmi (IPPMS).

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

“Kami akan gelar aksi demo damai di depan Kantor Bupati Sarmi, apabila kondisi ini belum ditanggapi serius oleh Pj Bupati Sarmi selaku kepala daerah saat ini.”

Menurutnya, pihaknya di kota Jayapura bukan hanya tinggal tanpa melakukan sesuatu, tetapi sedang dalam menekuni pendidikan. Tetapi lanjutnya kondisi mereka dibiarkan seperti itu.

Jhon Rumbino, salah satu mahasiswa Sarmi mengaku jika Pemkab Sarmi belum menanggapinya, maka pihaknya akan mendatangi Kantor Bupati Sarmi dengan membawa jualan untuk berjualan di depan Kantor Bupati Sarmi.

“Kami semua anak petani yang tinggal di berbagai asrama ini, jadi kami akan bawa hasil tani orang tua kami berjualan di depan Kantor Bupati. Agar dana itu bisa kita pakai untuk merenovasi asrama- asrama yang kami tempati,” ujar Rumbino.

Salah satu mahasiswa Sarmi lainnya yang bernama Elisabeth Boyar keluhkan asrama Tor yang mereka tempati rusak berat, mulai dari kamar mandi, plafon ruangan yang rusak. Termasuk jika hujan air akan tergenang di ruang depan.

“Jendela kaca juga belum diperbaiki, sehingga menggunakan seng untuk sementara. Jadi hujan masuk ke dalam. Kami punya pagar juga tidak ada,” ujar Boyar.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya
Kondisi asrama mahasiswa Tor Sarmi. (Supplied for SP)

Kondisi delapan asrama mahasiswa Sarmi di Jayapura.

  1. Asrama Sobey yang berlokasi di Kotaraja Luar dalam kondisi memprihatinkan, di mana atap plafon, dan toilet rusak. Air tidak mengalir selama 1 tahun akibat tunggakan di PDAM yang nilainya tunggakannya belasan juta. Saat ini mahasiswa mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak ada pilihan lain, sehingga mahasiswa masih bertahan di dalam asrama tersebut hingga saat ini. Alasannya bertahan karena orang tua dari mahasiswa adalah petani dan tidak mampu untuk membayar uang kos perbulan.
  2. Asrama Tor yang berlokasi di jalan Belut Ekspo Waena. Kondisinya rusak parah, mulai dari plafon, toilet, jendela, atap asrama, jendela dan pagar. Kamar mandi ada, tetapi hanya untuk mandi, sehingga setiap mahasiswa harus membayar uang Rp5000 untuk menggunakan toilet di terminal ekspo. Jika luapan air dari danau Sentani akibat hujan, maka asrama akan tertenggelam air. Kondisi ini sudah dialami mahasiswa selama bertahun-tahun.
  3. Asrama Bonggo yang berlokasi di depan Gor Waringgin Kotaraja, mengalami masalah instalasi listrik dan toilet sejak tahun 2022. Saat ini dalam keadaan belum diperbaiki.
  4. Asrama Kwesten yang berlokasi di depan Kantor Otonom Kotaraja mengalami kendala pintu pagar asrama dan kondisi 4 toilet rusak, akibat sepsiteng toilet rusak parah. Saat ini hanya 1 toilet yang dapat difungsikan. Kendala ini sudah dialami mahasiswa sejak 2 tahun lalu.
  5. Asrama Israwa/Armati yang berlokasi di Perumnas Satu Waena. Kendalanya adalah pagar asrama belakang belum dibangun, talang air rusak, kedudukan penampung air rusak, 1 meteran listrik di salah satu kamar dicabut oleh PLN, karena belum dibayar. Keadaan ini sudah dihadapi mahasiswa sejak tahun 2022.
  6. Asrama kampung Nengke yang berlokasi di jalan Buper Ekspo Waena mengalami pemadaman listrik sejak Januari 2023 oleh PLN, karena belum membayar biayanya. Saat ini kondisi asrama dalam keadaan gelap tanpa aliran listrik, namun masih mahasiswa masih tinggal di asrama tersebut. Untuk sementara hanya satu lampu yang menyala di dapur, yang dialirkan oleh tetangga.
  7. Asrama Kampung Karfasia yang berlokasi di Organda mengalami kendala air, di mana sejak tahun 2022 air PDAM tidak mengalir akibat belum membayar. Kebutuhan air untuk saat ini dialirkan oleh tetangga.
  8. Asrama kampung Waim yang berlokasi di Organda mengalami kendala kamar tidur yang kurang. Kamar yang ada saat ini masih ditutup dengan seng.
Baca Juga:  Penolakan Memori Banding, Gobay: Majelis Hakim PTTUN Manado Tidak Mengerti Konteks Papua

Terkini

Populer Minggu Ini:

Hari Konsumen Nasional 2024, Pertamina PNR Papua Maluku Tebar Promo Istimewa...

0
“Kami coba terus untuk mengedukasi masyarakat, termasuk para konsumen setia SPBU agar mengenal Pertamina, salah satunya dengan menggunakan aplikasi MyPertamina sebagai alat pembayaran non tunai dalam setiap transaksi BBM,” jelas Edi Mangun.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.