BeritaKesehatanRatusan Honorer RSUD Wamena Gelar Aksi Menuntut Haknya yang Belum Dibayarkan

Ratusan Honorer RSUD Wamena Gelar Aksi Menuntut Haknya yang Belum Dibayarkan

Editor :
Elisa Sekenyap

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Ratusanan pegawai honorer Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena gelar aksi damai menuntut honor yang belum dibayarkan sejak April 2023 hingga Juni 2023.

Koordinator Aksi, Viktor Yikwa kepada suarapapua.com di Wamena mengatakan aksi tersebut dilakukan karena pihaknya sebagai honorer di RSUD Wamena belum dibayarkan honor mereka, walaupun pihaknya telah melakukan tugasnya.

“Kami dari tenaga honorer, bidan, perawat maupun yang administrasi-administrasi melakukan aksi untuk mempertanyakan kejelasan dari atasan kami terkait hak -hak kami berupa jasa BPJS. Nah di sini kami ditujukan ke pihak manajement untuk mempertanyakan hal ini. Kenapa kami dari tahun 2022 ke 2023 tidak di gaji selama tiga bulan,” tegas Yikwa.

Namun demikian, Yikwa mengakui bahwa persoalan serupa sering terjadi bukan hanya sekali.

Baca Juga:  Laporan Situasi Darurat di Distrik Oksop Per 31 Desember 2024

“Jadi hal ini bukan barang baru, tapi hal ini dari tahun ke tahun. Kalau tidak salah sejak tahun 2008 atau 2010 ke sini. Itu tidak ada perubahan. Keterlambatan gaji dan jasa itu selalu ada dan ada. Nanti kami melakukan aksi di ruangan baru di bayarkan.”

“Terus kami pikir hal itu akan berubah. Ternyata, ke sini- ke sini tidak ada perubahan lagi sampai sekarang tiga bulan kami tidak di bayar,” ujarnya.

Oleh sebab itu, aksi demo ini kata Yikwa merupakan aksi kekesalan mereka atas pembayaran honor atau gaji yang sering tunda-tunda tersebut. Padahal jika dilihat, petugas tetap melaksanakan tugas sebagaimana petugas di rumah sakit.

Baca Juga:  DAK 2024 Rp8 M Gagal Terserap di Kabupaten Tambrauw, Pemda Wajib Taati Aturan Anggaran

“Jadi terkait hak kami, kami lakukan aksi duluh baru dibayar. Sedangkan kami tidak pernah lantarkan pasien,” ungkapnya.

Ia mengaku telah bertemu pihak manajemen, namun jawaban mereka belum jelas.

“Jadi kami tenaga honorer sepakat semua bahwa kami tidak kerja sampai hak kami yang belum di bayarkan untuk tiga bulan itu dibayarkan lalu kami kerja.”

Baca Juga:  Penyakit Kulit Menimpa Anak-anak di Kampung Kamlin, Dinkes Kabupaten Sorong Diminta Turun Tangani

Yikwa mewakili semua karyawan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jayawijaya, karena tidak bisa melaksanakan tugas di rumah sakit.

“Karena kami tinggal di kos dan tuan selalu nuntut bayar, tapi kami tidak ada honor. Jadi kami mohon dengan sangat mempertimbangkan hal ini. Mohon masyarakat memaklumi kondisi dan situasi kami.”

Sementara saat konfirmasi kepada pihak RSUD Wamena usai audiensi, pihaknya mengatakan belum bisa memberikan keterangan terkait pertemuan tadi.

Sejak berita ini disiarkan, belum ada pernyataan dari pihak RSUD Jayawijaya.

Terkini

Populer Minggu Ini:

DAK 2024 Rp8 M Gagal Terserap di Kabupaten Tambrauw, Pemda Wajib...

0
“Di Dinas Kesehatan ada dana alokasi khusus (DAK) tahun 2024 senilai delapan miliar dari pusat gagal disalurkan. Satu hal yang kita sayangkan, mengapa sampai hal ini terjadi karena masyarakat yang sangat rugi. Seharusnya dibangun dan anggaran itu digunakan untuk membangun, tetapi akhirnya tidak ada Puskesmas yang dibangun dan anggaran tersebut malah kembali ke APBN atau tidak diserap oleh daerah,” tutur Rosaline Krimadi saat ditemui Suara Papua di hotel Panorama, kota Sorong, Papua Barat Daya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.