BeritaKesehatanSeorang Bayi Meninggal Dunia dari Tempat Pengungsian

Seorang Bayi Meninggal Dunia dari Tempat Pengungsian

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Seorang bayi berumur satu tahun dikabarkan meninggal dunia dari tempat pengungsian di kota Dekai, kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pasca kontak senjata TPNPB OPM dan TNI AU Kompi Marinir di Yahukimo, 21 Agustus 2023 lalu.

Balita berinisial YM merupakan anak kandung dari bapak EM yang kini masih menginap di barak pengungsian kali merah, Dekai, kabupaten Yahukimo.

Ratusan warga mengungsi ke dalam kota Dekai mencari perlindungan sejak kontak tembak militer Indonesia dan TPNPB. Keluarga EM adalah satu dari ratusan kepala keluarga pengungsi itu.

Warga masyarakat yang mengungsi akibat konflik tersebut menyebar ke seluruh kota Dekai. Jumlah warga dari Lokasi Baru Muara Bonto yang mengungsi sebanyak 674 orang dari 169 kepala keluarga.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

Tanggal 5 September 2023, koordinator umum pengungsi telah melaporkan kondisi terkini warga pengungsi ke pemerintah daerah, namun hingga kini belum ada upaya penanganan serius.

“Di tempat pengungsian ada 12 orang yang mengalami sakit parah. Salah satunya YM, balita umur satu tahun yang telah meninggal dunia pada tanggal 13 September 2023 jam 5.30 sore dari tempat pengungsian di jalan kali merah Dekai,” kata Wahyu Heluka dari Dekai.

Menurut Wahyu, hingga sudah mau sebulan, di tempat pengungsian tidak ada pelayanan medis dari Dinas Kesehatan.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

“Pengungsi tidak pernah mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah. Bantuan bama juga tidak ada. Kami dari tim peduli sudah melaporkan situasi ini melalui media, bahkan juga bupati Yahukimo sendiri sudah datang melihat langsung kondisi pengungsi di lapangan terbuka, namun sampai saat ini belum ada realisasi,” tuturnya.

Koordinator umum pengungsi sangat menyesalkan sikap cuek pemerintah daerah yang terkesan tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya di lokasi pengungsian.

“Pemerintah daerah Yahukimo ini kapan baru mau serius perhatikan warga pengungsi di dalam kota Dekai? Harus ada rasa kepedulian sama rakyat yang sedang menderita di lokasi pengungsian ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

Wahyu menambahkan, sesuai pengakuan panitia duka bersama orang tuanya, anak mereka meninggal dunia dalam kondisi sedang mengungsi.

“Kami sampaikan turut berduka cita ke keluarga yang ditinggalkan. Anak YM terkasih telah berpulang kepada Bapa di surga dari tempat pengungsian. Semoga bahagia di surga.”

Sudah memasuki pekan keempat, ratusan rakyat sipil pengungsi akibat kontak senjata antara TPNPB versus TNI/Polri di kabupaten Yahukimo, enggan pulang ke rumahnya karena takut jadi sasaran beringas. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.