JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Markus Haluk, Sekretaris Eksekutif United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) berharap dengan tuntunan Tuhan dan doa rakyat Papua, ULMWP periode ini membawa perubahan ke depan.
“Ini merupakan perubahan besar yang terjadi, maka itu kami yakin dan percaya, dengan tuntunan Tuhan dan doa rakyat Papua di mana pun mereka berada, kiranya kepemimpinan kami membawa perubahan. Minimal ada kemajuan-kemajuan politik yang strategis yang kita capai dalam kepemimpinan kami,” ujar Haluk kepada suarapapua.com pada pekan lalu.
Haluk mengatakan, pihaknya akan mendorong beberapa agenda dalam sejumlah resolusi strategis dan tentunya melalui kerja keras.
“Ada sejumlah agenda-agenda kami yang perlu didorong dalam sejumlah resolusi strategis kita dan kita akan kerja keras. Semua kerja departemen biro akan menyesuaikan dengan agenda PBB. Jadi tidak berdiri sendiri. Jadi departemen lingkungan hidup harus konek dengan misalnya konferensi (COP28) yang baru berlangsung kemarin.”
“Karena Papua juga merupakan paru-paru dunia ke tiga, setelah Amazon, dan Congo. Maka departemen lingkungan hidup dari ULMWP harus kerja keras hadir dalam forum-forum internasional di UN untuk memasukan bahwa pulau Nugini (Papua Barat dan Papua Nugini) penyumbang oksigen terbesar dunia.”
Sementara kata dia “Indonesia hadir ini [di tanah Papua] menghabiskan oksigen, lingkungan hidup, sumber daya manusia dan ekologi,” ujarnya.
Selain itu ia mengatakan bahwa departemen-departemen lain di dalam ULMWP juga akan menyesuaikan dengan agenda-agenda strategis.
“Karena itu mohon dukungan semua rakyat Papua.”
Ia lalu menjelaskan bahwa Wakil Presiden Eksekutif ULMWP [Octovianus Mote] saat ini usai melakukan perjalanan di Eropa, Amerika, Pasifik, dan Raker ULMWP di Thailand, kembali ke Pasifik untuk menyampaikan hasil Raker nya.
Menurut Haluk, ULMWP dalam kepemimpinan mereka cukup terbuka dan tidak menutup diri.
“ULMWP kepemimpinan kami terbuka dan tidak menutup diri, di mana kami akan kerja sama dengan gereja, adat, organisasi perlawanan selama memiliki visi yang sama dalam rangka upaya menjaga genoside, ekosida, dan etnosida bangsa Papua untuk berjuang bersama secara damai mewujudkan hak menentukan nasib sendiri untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.”
“Karena genosida, ekosida, dan etnosida merupakan ancaman yang akan berakhir ketika orang Papua merdeka,” pungkasnya.
