JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Sebagai salah satu Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di Tanah Papua mempertanyakan alasan mama-mama asli Papua yang berjualan sayur-mayur, buah-buahan dan dagangan lainnya di beberapa emperan toko dan trotoar di jalan Yos Sudarson Sanggeng, Manokwari, Provinsi Papua Barat.
“Saya mempertanyakan apa alasan sehingga sejumlah besar mama-mama Asli Papua harus “menggelar” barang dagangan berupa sayur-mayur, buah-buahan dan dagangan lain di sejumlah emperen toko di kawasan Jalan Yos Sudarso, Sanggeng Manokwari?” tukas Yan Warinussy kepada suarapapua.com, Senin (8/1/2024).
Menurutnya, pemandangan ini sudah berlangsung sekitar dua hingga tiga bulan sejak Oktober 2023 hingga Januari 2024.
“Hal ini saya pertanyakan, karena sesungguhnya fakta tersebut bertentangan dengan amanat Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua yang memberikan keberpihakan (afirmasi) dan pemberdayaan bagi Orang Asli Papua, termasuk mama-mama Papua tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan, membludaknya mama –mama Asli Papua yang berjualan di sepanjang emperen toko Sanggeng, hingga di samping toko Mawar dan trotoar jalan Jenderal Sudirman, Barobudur (Imbrairiri), Manokwari sungguh menarik.
“Sebab saya tidak melihat adanya respon cepat dari organisasi perangkat daerah (OPD) teknis di Kabupaten Manokwari maupun Provinsi Papua Barat guna menertibkan.
Hal ini menurutnya menjadi pertanyaan, di mana pengembangan ekonomi rakyat OAP selalu termarginalkan dari hak-hak mereka untuk memperoleh kesempatan utama dan pertama dalam berusaha di atas tanah airnya sendiri.
Sementara sejumlah pedagang non OAP diberi fasilitas berjualan di atas para-para dengan pondok di samping kompleks Bank Mandiri Cabang Manokwari.
“Saya kira Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari mesti merespon hal tersebut secara adil dan mengena pada pemecahan masalah.”
“Menjadi pertanyaan pula, apakah kelak setelah proyek pembangunan pasar Sentral Sanggeng Manokwari selesai, apakah mama-mama OAP tersebut bisa memperoleh akses untuk berjualan pula di dalam kompleks pasar Sentral, Sanggeng Manokwari?”