JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, Brigjend Undius Kogeya melaporkan bahwa serangan ke Pos Militer dan Polisi Indonesia di Intan Jaya masih akan berlanjut. Sebelumnya, sudah lima kali dalam seminggu melakukan serangan ke kota Sugapa di Intan Jaya sejak 19 – 23 Januaryi 2024.
Hal itu disampaikan Sebby Sambom, Juru Bicara (TPNPB) dari Markas Pusat Komnas TPNPB melalui pernyataan resminya.
Sebby juga mengklarifikasi mengenai kondisi tertembaknya satu anggota TPNPB dalam kontak tembak belum lama ini. Menurut Sebby, satu anggota tersebut sejauh ini dalam keadaan baik-baik.
“Oleh karena itu secara resmi kami sampaikan ke publik bahwa semua pernyataan militer dan Polisi Indonesia yang mengatakan bawah mereka telah tembak 5 Anggota TPNPB Kodap VIII Intan Jaya itu tidak benar dan kami anggap adalah pembohongan publik,” kata Sebby sebagaimana laporan yang diterimanya dari Undinus Kogeya.
Sementara, kelima orang yang disampaikan aparat Indonesia bahwa telah ditembak kata Undinus adalah warga sipil, bukan anggota TPNPB Kodap VIII.
“Kami minta Militer dan Polisi Indonesia yang ada di Kabupaten Intan Jaya segera kosongkan, karena pendropan militer Indonesia bukan tujuan lawan dengan kami TPNPB, melainkan membunuh masyarakat sipil asli Papua yang ada di Intan Jaya menggunakan senjata berat, termasuk sniper ke arah masyarakat sipil. Jika bupati tidak melakukan hal ini maka bupati dan semua penjabat Intan Jaya akan kami eksekusi mati.”
Untuk itu katanya, TPNPB Kodap VIII Intan Jaya mendesak Pj Bupati Apolos Bagau dan pejabat Intan Jaya dan Kapolres Intan Jaya segera cabut PT Blok B Wabu, karena video pers yang di buat itu hanya pengalihan perhatian publik.
“Kami juga laporkan bahwa Kami tidak akan berhenti perang sampai Papua mereka, dan itu tujuan kami.”
Undinus mengakui bahwa serangan yang dilakukan pihaknya ada di bawa komando Panglima Tinggi Perang Pembebasan Nasional Papua Barat TPNPB Gen Goliath Naaman Tabuni, di bawa Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjen Lekagak Telenggen.