Ini Pernyataan Gubernur Papua Soal Insiden Surabaya, Malang dan Semarang

1
7086
Lukas Enembe, gubernur provinsi Papua. (Ist - SP)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe mengeluarkan pernyataan resmi untuk menyiapi beberapa insiden yang melibatkan mahasiswa Papua dan kelompok, Ormas reaksioner serta aparat di Malang, Surabaya dan Semarang sejak tanggal 15 – 18 Agustus 2019.

Pernyataan gubernur dikeluarkan di Jayapura pada 18 Agustus 2019. Berikut pernyataan tersebut:

Baca Juga: Mahasiswa Papua Dipaksa Keluar Asrama di Surabaya

Merespon adanya insiden yang terjadi di kota Surabaya, Kota Semarang dan Kota Malang, yang melibatkan mahasiswa asal papua yang bertepatan dengan suasana Peringatan Hari Proklamasi RI ke 74, maka selaku Gubernur Papua saya perlu menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Pemerintah Provinsi Papua menyatakan empati dan prihatin atas insiden yang terjadi di Kota Surabaya,, Kota Semarang dan Kota Malang yang berakibat adanya penangkapan dan atau pengosongan Asrama Mahasiswa Papua di Kota Surabaya oleh aparat keamanan. Pemerintah Provinsi Papua menghargai upaya hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan sepanjang dilakukan secara proposional, profesional dan berkeadilan. Aparat keamanan diharapkan untuk tidak melakukan pembiaran atas tindakan persekusi dan atau main hakim sendiri oleh kelompok atau individu, yang dapat melukai hati masyarakat papua. Hindari adanya tindakan-tindakan mengganggu represif yang dapat menimbulkan korban jiwa, kegaduhan politik, dan rasa nasionalisme sesama anak bangsa.
  2. Provinsi Papua merupakan Wilayah Republik Indonesia yang dikenal sebagai Miniatur Indonesia sesungguhnya yang Berbhineka Tunggal Ika. Penduduk Provinsi Papua beragam, multi etnis, multi agama, multi budaya, yang hidup secara berdampingan. Masyarakat asli papua menyambut baik dan memperlakukan masyarakat non-papua secara terhormat dan sejajar. Oleh karenanya kami berharap kehadiran masyarakat Papua diberbagai Wilayah Provinsi di Indonesia harus juga diperlakukan sama. Hal ini merupakan komitmen kita bersama sebagai anak-anak bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang damai, berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan beretika secara budaya.
  3. Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan kepada seluruh masyarakat Papua yang berada di Provinsi Papua naupun seluruh wilayah Indonesia untuk merespon insiden Surabaya, Semarang dan Malang tersebut secara wajar tanpa adanya tindakan-tindakan yang bertentangan dengan norma- norma adat budaya maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  4. Kepada masyarakat non-Papua di seluruh Wilayah Indonesia kami juga harapkan agar tetap menjaga harmoni kehidupan dan tidak melakukan hal-hal atau tindakan-tindakan yang inkonstitusional, seperti persekusi, main hakim sendiri, memaksakan kehendak, bertindak rasis, dan diskriminatif, intoleran dan lain-lain yang dapat melukai hati masyarakat papua serta mengganggu harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita sudah 74 tahun merdeka, seharusnya tindakan-tindakan: Intoleran, rasis dan diskriminatif tidak boleh terjadi di negara Pancasila yang kita junjung bersama.
  5. Selaku Gubernur Papua saya mengajak para Gubernur, Bupati, dan Walikota di seluruh Indonesia untuk ikut melakukan pembinaan terhadap pelajar atau mahasiswa Papua di wilayah masing-masing, sebagaimana kami juga bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan kepada pelajar, mahasiswa, masyarakat papua yang berasal dari luar Papua. Hal ini merupakan upaya kita bersama untuk mencegah adanya insiden serupa dimasa yang akan datang sekaligus dalam rangka merajut rasa nasionalisme, persatuan, dan kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.
Baca Juga:  Aksi ASN Pemprov Papua, Gobai: Penempatan Jabatan Perlu Perdasi

GUBERNUR PAPUA

ads

LUKAS ENEMBE,SIP,MH

REDAKSI

Artikel sebelumnyaVIDEO: Polisi Paksa Mahasiswa Serahkan Diri dan Hantam Asrama Papua di Surabaya
Artikel berikutnyaRasisme Melahirkan Fanatisme Ideologi