Nasional & DuniaNauru Kembali Menegaskan Hubungannya Dengan Taiwan

Nauru Kembali Menegaskan Hubungannya Dengan Taiwan

AUCKLAND, SUARAPAPUA.com — Presiden Nauru menegaskan negaranya telah menikmati hubungan dekat dengan Taiwan selama hampir empat dekade dan dia berharap hubungan itu terus berlanjut hingga di masa mendatang. 

Nauru adalah salah satu dari empat sekutu Pasifik dengan Taiwan yang tersisa setelah Kepulauan Solomon dan Kiribati memutuskan untuk hubungan pekan lalu dengan China.

Baca Juga:  Negara Mengajukan Banding Atas Vonis Frank Bainimarama dan Sitiveni Qiliho

Tuvalu, Kepulauan Marshall dan Palau tetap menegaskan hubungan dengan Taiwan, seperti yang dilakukan Presiden Nauru, Lionel Aingimea pada hari Kamis.

Baca juga: Oposisi Mengorganisir Anti-Cina Protes di Kiribati

“Taiwan telah menjadi mitra yang baik dan telah bekerjasama dengan kami di banyak sektor yang telah membawa manfaat besar bagi masyarakat Nauru,” kata Aingimea.

Baca Juga:  Bainimarama dan Qiliho Kembali Ke Pengadilan Tinggi Dalam Banding Kasus Korupsi

“Baik Taiwan dan Nauru memiliki tantangan yang berbeda, tetapi yang menghubungkan kami adalah nilai-nilai demokrasi, kebebasan, aturan hukum dan tanggung jawab global.”

Aingimea mencatat bahwa Parlemen Nauru mengeluarkan resolusi bersejarah pada bulan Maret yang mengakui hak kedaulatan Taiwan.

Baca juga: Australia Menghormati Keputusan Solomon Islands Untuk Beralih ke Cina

Nauru akan terus mendukung keterlibatan Taiwan dalam forum dunia dan ingin Taiwan berpartisipasi dalam PBB.

Baca Juga:  Manasseh Sogavare Mengundurkan Diri Dari Pencalonan Perdana Menteri

“Nauru menganggap hubungannya dengan Taiwan sebagai hubungan keluarga dan kami mendukung Taiwan dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi dan aturan hukum,” Presiden tegas Presiden Aingimea.

Sumber: radionz.co.nz

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Penghargaan Musik di Eropa untuk Black Brothers

0
Mereka memadukan alat musik tradisional dengan instrumen Barat. Personil Sangguma berjumlah tujuh orang dengan dua kreatornya Tony Subam (East Sepik Province) dan Sebastian Miyoni (Milne Bay Province).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.