BeritaPendidikan & KesehatanVIDEO: Tuntutan Pelajar Santo Antonius Padua Sentani Lawan Rasisme

VIDEO: Tuntutan Pelajar Santo Antonius Padua Sentani Lawan Rasisme

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com Puluhan pelajar SMP dan SMA Santo Antonius Padua, Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah, Senin (9/3/2020) pagi. Aksi merespons ujaran rasis dari dua orang guru, MG dan HW, kepada siswanya.

Pantauan suarapapua.com, aksi dimulai pukul 08.00 WIT dari depan halaman Panti Asuhan Polomo Sentani, tak jauh dari komplek sekolah swasta itu.

Baca Juga:  Sebanyak 127 Peserta Memulai Program Pelatihan di Institut Pertambangan Nemangkawi

Baca Juga: Puluhan Pelajar Santo Antonius Padua Sentani Demo Guru

Para pelajar menuju ke sekolah sambil berorasi dan membawa sebuah spanduk bertuliskan: “Kami siswa-siswi SMP dan SMA Santo Antonius Padua Sentani meminta pertanggungjawaban pihak sekolah atas ungkapan rasisme yang dikeluarkan oleh guru”.

Dalam aksi yang dipimpin Petrus Dogopia, koordinator lapangan, siswa-siswi itu mengenakan seragam sekolah. Mereka menentang ujaran kebencian dan rasis dari dua ibu guru di sekolah itu.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Kehadiran para pelajar disambut langsung koordinator Kolose St. Antonius Padua, Gabriel Payong, yang juga kepala SMA didampingi kepala SMP Fransina Hikinda, serta seluruh guru dan staf sekolah.

“Kami datang aksi pagi ini untuk mempertanyakan ujaran rasis dari ibu guru (MG) yang disampaikan saat camping Pramuka dan kejadian sebelumnya oleh ibu guru (HW) dari dalam ruang kelas,” ujar Dogopia.

Baca Juga:  Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

Tonton tuntutan siswa SMA dan SMP St. Antonius Padua di sini:

Pewarta: Arnold Belau

Terkini

Populer Minggu Ini:

IMPPAS Ajak Semua Pihak Kawal Penerimaan CPNS 80/20 Persen OAP

0
“Kita harus menggaris bawahi dan waspada terhadap kepentingan kelompok atau elit politik tertentu yang memanfaatkan formasi ini untuk kepentingan pribadi mereka.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.