JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Di tengah kejamnya pandemi Covid-19 yang merenggut jutaan nyawa di dunia dan mengakibatkan krisis ekonomi secara masif, mahasiswa Lanny Jaya kembali menghimbau kepada seluruh masyarakat di pelosok pegunungan tengah Papua untuk kembali berkebun.
Jim Maroy Kogoya, seorang mahasiswa Lanny Jaya di Jayapura mengajak masyarakat pegunungan tengah Papua untuk kembali berkebun dengan jalan menjadikan hasil kebun sebagai sumber kebutuhan ekonomi.
“Mau atau tidak mau, mari kita semua kembali berkebun seperti dulu, karena wabah ini sangat mematikan serta kami tidak tahu kapan akan berhenti,” kata Kogoya pada Rabu (15/4).
Ia juga mengajak masyarakat di wilayah pegunungan tengah Papua agar tidak mengharapkan bahan-bahan impor dari luar, tetapi harus mengangkat pangan lokal di tengah pandemi global ini.
“Biar bagaimana pun masyarakat pegunungan tengah Papua harus berkebun, layaknya leluhur kita dulu, kalau tidak kita semua akan mati karena wabah ini, jadi kami harap agar kembali bercocok tanam,” ungkapnya.
Sementara itu, Benyamin Lagowan mengatakan pihaknya khawatir akan pertimbangan budaya yang semakin kental dianut oleh masyarakat pegunungan tengah Papua.
“Budaya yang sudah ada dilupakan, terus mau pergi ganti budaya baru. Padahal masyarakat pegunungan tengah Papua itu sangat taat kepada sistem yang dianut,” kata Lagowan.
Kata dia, pemerintah daerah di pegunungan tengah Papua harus peka terhadap isu-isu seperti ini. Tiga orang yang dinyatakan positif corona di Wamena merupakan awal dari ujian bagi masyarakat pegunungan tengah Papua.
“Ini baru awal, dan kalo tidak ditangani serius, maka situasinya akan semakin buruk. Jadi, masyarakat kembali ke kebun masing-masing dan andalkan hasil dari kebun dengan tidak bergantung pada orang lain,” imbuhnya.
Pewarta: Yance Agapa
Editor: Arnold Belau