Tanah PapuaLa PagoUmat Tuhan di Minimo Gelar Ibadah Syukuran Injil Masuk ke-66

Umat Tuhan di Minimo Gelar Ibadah Syukuran Injil Masuk ke-66

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Umat Tuhan dari gereja Katolik, Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI), Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) dan Advent hari ke tujuh dari kampung Minimo, Menagema dan Helaluba gelar ibadah syukuran masuknya injil di Lembah Balim, tepatnya di kampung Miniaput, Minimo, Kabupaten Jayawijaya yang ke 66 tahun (20 April 1954-20 April 2020) pada, Senin (20/4/2020).

Atinus Hisage, Sekretaris Ikatan Pelajar Mahasiswa dan Pemuda Ninai Walok Minimo Suku Ohena) (IPMP-NWM) mengatakan bahwa hari ini, tanggal 20 April 2020 merupakan hari bersejarah bagi umat di Minimo, Menagema, Helaluba dan pada umunya warga masyarakat di Lembah Balim, Jayawijaya.

Baca Juga:  Yakobus Dumupa Nyatakan Siap Maju di Pemilihan Gubernur Papua Tengah

Oleh sebab itu, katanya di tengah situasi kondisi mewabahnya virus korona yang merajalelah di Papua dan khususnya di Jayawijaya, pihaknya tetap melaksanakan ibadah syukuran karena kuasa Tuhan lebih besar dari pada sakit dan penyakit, termasuk Covid-19.

Baca juga: Amnesty Internasional Indonesian: Jastifai Meka Sut Tupela Sipil Pipol Long Timika

“Hari ini kami lakukan ibadah sebagai ucapan syukur kepada Tuhan dan penghormatan kepada para misionaris yang telah tiba di Minimo pada 20 April 1954,” kata Atinus kepada suarapapua.com usai ibadah.

Baca Juga:  Satgas ODC Tembak Dua Pasukan Elit TPNPB di Yahukimo

Ia juga mengatakan, Pemerintah Jayawijaya bisa ada merupakan karya dari para misionaris. Saya pikir, barometer sejara Kabupaten Jayawijaya ada di Minimo,” ujarnya.

Dalam ibadah pengucapan syukur pekabaran injil, katanya, pihaknya memanjatkan doa perlindungan Tuhan atas mewabahnya virus korona di Jayawijaya dan pegunungan tengah Papua.

Hendrikus Wamo, tokoh intelektual dari Minimo mengakui bahwa pihaknya tetap melaksanakan ibadah syukuran, walaupun ada larangan pemerintah untuk berkumpul.

Baca Juga:  ULMWP Desak Dewan HAM PBB Membentuk Tim Investigasi HAM Ke Tanah Papua

Baca juga: Memutus Penyebaran Covid-19 ke Laapago, Jalan Darat Keerom – Yalimo Ditutup

“Kami manusia tidak bisa menghakimi antara satu sama lain, namun yang menghakimi manusia adalah Tuhan. Tuhanlah yang berkuasa, bukan virus koronam,” kata Wamu dalam sambutannya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada sejumlah intelektual yang mendukung terlaksananya ibadah syukuran ini.

Pewarta : Onoy Lokobal

Editor : Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemerintah dan Komnas HAM Turut Melanggar Hak 8.300 Buruh Moker PTFT

0
omnas HAM Republik Indonesia segera memediasikan persoalan antara 8.300 buruh dengan manajemen PTFI sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (4), UU No. 39 Tahun 1999;

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.