BeritaPolhukamKadepa: Negara Salah Pendekatan Terhadap Pemuda Papua

Kadepa: Negara Salah Pendekatan Terhadap Pemuda Papua

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Peringatan Sumpah Pemuda, pada 28 Oktober 2015, mendapat tanggapan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Laurenzius Kadepa, terkait manfaatnya untuk pemuda Papua.

Kadepa menegaskan, selama ini Negara sudah salah terapkan metode pendekatan kepada pemuda Orang Asli Papua (OAP) di seluruh wilayah Tanah Papua.

“Padahal kita bisa lihat kontribusi pemuda Papua terhadap negara Indonesia sangat besar, ini yang disayangkan,” kata anggota DPRP yang membidangi Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, kepada suarapapua.com, Rabu (28/10/2015).

Baca Juga:  Komnas HAM RI Didesak Selidiki Kasus Penyiksaan Warga Sipil Papua di Puncak

Menurut Kadepa, tidak adanya pendekatan kemanusiaan, membuat pemuda asli Papua tertinggal, dan benci terhadap kebijakan negara di Tanah Papua.

“Contoh di bidang usaha saja, pemuda Papua jauh tertinggal, sehingga tidak ada yang sukses jadi pebisnis sukses, padahal negara harus memberikan kontribusi pada kemajuaan OAP,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Kadepa, pemuda OAP masih belum menganggap 28 Oktober sebagai hari Sumpah Pemuda atau kebangkitan pemuda Papua.

Baca Juga:  PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di Papua

“Melalui Sumpah Pemuda ini saya mendorong kita mendukung pemerintahan Jokowi-JK untuk mewujudkan komitmennya, terutama selesaikan pelanggaran HAM massa lalu,” tegasnya.

Menurut Kadepa, pelanggaran HAM masa lalu perlu diselesaikan demi wibawa negara Indonesia di mata dunia internasional.

“Pemerintan jangan selalu menanggap pemuda Papua identik dengan Miras, pemalas, bodoh, tertinggal atau stigma negatif lainnya,” tegasnya.

Baca Juga:  Nomenklatur KKB Menjadi OPM, TNI Legitimasi Operasi Militer di Papua

Editor: Oktovianus Pogau

DELPIERO GOBAY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo Belum Seriusi Kebutuhan Penerangan di Kota Dekai

0
“Pemerintah kita gagal dalam mengatasi layanan penerangan di Dekai. Yang kedua itu pendidikan, dan sumber air dari PDAM. Hal-hal mendasar yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah, tetapi dari pemimpin ke pemimpin termasuk bupati yang hari ini juga agenda utama masuk dalam visi dan misi itu tidak dilakukan,” kata Elius Pase.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.