Tanah PapuaLa PagoPanitia Natal dan Pemuda Kampung Buka Jalan Swadaya di Menagaima

Panitia Natal dan Pemuda Kampung Buka Jalan Swadaya di Menagaima

WAMENA, SUARAPAPUA.com— Natalis Wamu, Ketua Panitia Natal tahun 2020 dan menyambut tahun baru 2021 dari sejumlah denominasi gereja di kampung Menagaima dan Kepi, distrik Maima, Kabupaten Jayawijaya mengakui bahwa bersama pemuda kampung sedang membuka jalan swadaya masyarakat.

Jalan swadaya yang dibangun pihaknya menghubungkan dua dusun di Menagaima, yaitu Haltaga I dan Haltaga II.

Baca Juga:  Pemerintah dan Komnas HAM Turut Melanggar Hak 8.300 Buruh Moker PTFT

“Jalan yang dibangun ini menghubungkan dua kampung yang ukurannya 1 kilo meter lebih dengan lebar 3 meter,” jelas Wamu, Jumat (25/6/2020).

Selain membuka jalan baru, katanya, pihaknya melakukan penimbunan di sejumlah ruas jalan karena lubang akibat banjir luapan air kali Balim.

Menurutnya, apa yang dilakukan kelompok kerja pemuda ini sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditetapkan, terutama pada hari Selasa dan Jumat sebagai hari-hari untuk mencari dana panitia.

Baca Juga:  PGGY Kebumikan Dua Jasad Pasca Ditembak Satgas ODC di Dekai

Aparat kampung Menagaima dari kampung Haltaga satu, Hiron Mulait mengakui senang dan berterima kasih kepada pemuda yang membuka jalan untuk menghubungkan antara kampung yang satu ke kampung yang lainnya.

“Kami dua dusun ini (Hantaga satu dan Haltaga dua) ketika banjir jalan tergenang air. Sekarang anak-anak sudah bangun jadi pastinya kedepan tidak akan kesulitan seperti sebelumnya lagi,” ucap Mulait.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Ia lalu menyarankan kepada warga dua dusun agar menjaga jalan yang telah dibuat pemuda, agar tetap digunakan tanpa kesulitan.

 

Pewarta: Onoy Lokobal

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Rakyat Papua Menolak Pemindahan Makam Tokoh Besar Papua Dortheys Eluay

0
Pemindahan Makam almarhum Dortheys H Eluay, salah satu bentuk penghinaan terhadap martabat orang Papua, tetapi juga salah satu bentuk pelecehan terhadap struktur sosial masyarakat Sentani. Karena beliau adalah salah satu tokoh besar, termasuk ondofolo besar masyarakat Sentani.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.