BeritaOtsus Telah Gagal Bangun Orang Papua

Otsus Telah Gagal Bangun Orang Papua

KOTA SORONG, SUARAPAPUA.com— Priskilia Elwood, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong minta agar Otonomi Khusus (Otsus) Papua ditiadakan dan memberikan hak penentuan nasib sendiri bagi Rakyat Papua.

Menurut Priskilia, Otsus tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat Papua, sehingga Otsus ditiadakan saja dan pemerintah Indonesia memberikan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi Rakyat Papua.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

“Tidak usah lanjutkan Otsus lagi. Dari tahun 2001 sampai 2020, rakyat Papua hanya mengalami intimidasi dan penderitaan. Saya mau Otsus tidak dilanjutkan saja dan berikan Referendum bagi Rakyat Papua,” tegas Priskilia kepada suarapapua.com di Sorong, Rabu (16/9/2020).

Niken Rahawarin, mahasiswa lainnya menilai Otsus telah gagal membangun bangsa Papua.

Menurutnya, kehadiran Otsus selama ini tidak berdampak mendukung kesehatan dan pendidikan bagi rakyat Papua. Rakyat Papua masih hidup dalam penderitaan dan penindasan, sehingga Otsus dihapus dan ditiadakan.

Baca Juga:  Berlangsung Mulus Tanpa Masalah, KPU Maybrat Diapresiasi

“Otsus sudah gagal sekali bangun rakyat Papua. Pendidikan dan kesehatan saja masyarakat akar rumput harus setengah mati berjuang sendiri. Harusnya Otsus menjamin hak dasar rakyat Papua. Saya mau Otsus ditiadakan saja. Tidak usah lanjut, karena lanjut juga nanti rakyat Papua kembali menderita. Hidup dalam intimidasi dan penindasan. Otsus itu gula-gula yang diberikan kepada rakyat Papua untuk menghalangi perjuangan pembebasan rakyat Papua,” tukas Niken.

Baca Juga:  Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil Papua

 

Pewarta: Maria Baru

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

DPD KNPI Tambrauw Gelar Rapat Pleno Satu untuk Kemajuan Pemuda

0
SORONG, SUARAPAPUA.com--- Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Tambrauw gelar Rapat Pleno I, sekaligus penyerahan Surat Keputusan (SK) panitia Rapat...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.